Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mendukung para guru untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas mereka dalam teknologi informasi dan komunikasi (TIK) melalui aplikasi Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) serta Kita Harus Belajar (Kihajar) STEM.

“Ini menjadi wadah bagi guru dan murid untuk meningkatkan kemampuan TIK, khususnya dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka,” katanya di Jakarta, Kamis.

Nadiem menuturkan kedua aplikasi tersebut merupakan wadah bagi guru dan siswa di Indonesia untuk bereksplorasi meningkatkan kemampuan TIK dalam memanfaatkan platform teknologi yang dikembangkan Kemendikbudristek.

Ia menjelaskan perjalanan lima tahun Gerakan Merdeka Belajar telah menujukan betapa pentingnya peran teknologi dalam mendorong transformasi sistem pendidikan Indonesia dan PembaTIK serta Kihajar STEM menjadi dua contoh platform yang dihasilkan melalui kebijakan ini.

Ia mengatakan untuk PembaTIK sejalan dengan konsep sekolah yang dicita-citakan yaitu mengajak para pendidik untuk gemar belajar, melakukan refleksi, berkolaborasi, dan berbagi.

Sementara Kihajar STEM merupakan upaya untuk meningkatkan ketrampilan abad 21 yang meliputi kemampuan gotong royong, berkomunikasi dengan baik, dan berfikir kritis.

Melalui PembaTIK, nantinya akan dilahirkan Duta Teknologi yang siap menjadi inspirator praktik baik pemanfaatan platform teknologi untuk transformasi sistem pendidikan sedangkan Kihajar STEM akan menumbuhkan bibit generasi pelajar Pancasila berdaya saing global.

Baca juga: Kemendikbudristek galakkan Gerakan Sekolah Sehat untuk SDM masa depan

Plt. Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi dan Kepala Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT) Wibowo Mukti mengatakan PembaTIK dan Kihajar STEM 2024 merupakan upaya akselerasi Kemendikbudristek dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran.

Untuk Kihajar STEM diselenggarakan sebagai upaya menstimulasi kemampuan peserta didik dalam kreativitas, pemecahan masalah, dan berfikir kritis dengan peserta dari semua jenjang sekolah.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nunuk Suryani menambahkan, untuk menciptakan pendidikan berkualitas diperlukan sekolah yang tenaga pendidiknya reflektif, gemar belajar, berbagi, dan berkolaborasi.

Oleh sebab itu, kegiatan PembaTIK dan Kihajar STEM turut akan meningkatkan partisipasi pendidik dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM) baik untuk pengembangan diri, mendukung kegiatan belajar mengajar, serta mencari dan berbagi inspirasi.

Baca juga: Kemendikbudristek minta guru PAUD siapkan MPLS dengan baik

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2024