Stuttgart (ANTARA) - Sejumlah pakar otomotif Jerman menyebutkan bahwa kolaborasi dengan China di industri otomotif sangatlah penting untuk mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi industri otomotif Jerman

Transformasi industri otomotif di Jerman yang bertujuan untuk mencapai netralitas iklim adalah tugas yang berat, dan kerja sama internasional harus dilakukan guna memenuhi target tersebut, menurut beberapa pakar terkemuka Jerman.

Transformasi industri otomotif di Jerman yang bertujuan untuk mencapai netralitas iklim adalah tugas yang berat, dan kerja sama internasional harus dilakukan untuk memenuhi target tersebut. Hal itu disampaikan beberapa pakar terkemuka Jerman yang menyuarakan pendapatnya dalam kongres bertajuk "Dunia Manufaktur Baru" (New Manufacturing World) yang digelar di Kota Boeblingen di dekat Stuttgart pada 11-12 Juni.

Wakil Presiden sekaligus Kepala CoE Intelligent Industry Business Unit Germany di perusahaan konsultasi dan jasa teknologi informasi (TI) Capgemini Lydia Aldejohann adalah satu dari 400 tamu yang menghadiri kongres tersebut.

Saat berbicara kepada Xinhua dalam sesi wawancara di sela-sela kongres, Aldejohann mengaku terkesan dengan pendekatan China terhadap inovasi yang bergerak cepat dengan mengintegrasikan rantai-rantai nilai.

Aldejohann menyebut China sebagai contoh yang dapat dipelajari oleh negara-negara lain dan menekankan bahwa kolaborasi internasional diperlukan untuk memajukan transformasi industri otomotif. Terlepas dari tuntutan kolektif untuk lebih banyak kerja sama internasional, proteksionisme menimbulkan ancaman serius yang dapat menyebabkan kemunduran.

Peneliti industri otomotif Jerman yang juga merupakan salah satu penyelenggara kongres tersebut Ferdinand Dudenhoeffer mengungkapkan bahwa kerja sama internasional sangat dibutuhkan. Dia menilai China sebagai pasar otomotif terbesar di dunia sekaligus pemimpin di sektor teknologi inovatif.

Menurut Dudenhoeffer, China memiliki keahlian dan efek skala terkait baterai, yang merupakan prasyarat bagi transformasi listrik di industri otomotif. Dia menilai China juga memimpin di sektor aplikasi kemudi otonomos dan hiburan pada kendaraan.

"Saya pikir akan ada masa depan yang cerah jika kita bisa bersatu dan bekerja bersama," ujarnya.

Ketua Dewan Manajemen Mercedes-Benz Ola Kaellenius memperingatkan dalam pidato utama yang disampaikan pada Selasa (11/6) bahwa proteksionisme dapat menimbulkan risiko bagi kemakmuran ekonomi Eropa yang didasarkan pada pasar terbuka selama beberapa dekade terakhir.

"Kita harus mengingat kembali bagaimana Eropa menjamin kemakmuran ekonomi dalam beberapa dekade terakhir, bukan dengan menutup pasar, melainkan dengan membukanya," ujarnya.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
COPYRIGHT © ANTARA 2024