Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp15 triliun dari lelang empat seri Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan yang ditetapkan dalam APBN 2014.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan bahwa penawaran yang masuk dalam lelang tersebut mencapai Rp30,07 triliun.

Jumlah yang dimenangkan pemerintah sebesar Rp15 triliun tersebut melebihi target indikatif yang telah ditetapkan sebelumnya sebesar Rp10 triliun.

Seri SPN12150108 dimenangkan sebesar Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,01260 persen. SUN ini akan jatuh tempo 8 Januari 2015. Penawaran yang masuk untuk seri ini mencapai Rp10,255 triliun.

Sedangkan, imbal hasil tertinggi yang masuk untuk seri ini mencapai 7,6 persen, dan imbal hasil terendah yang masuk adalah 6,9 persen. Untuk imbal hasil tertinggi yang dimenangkan 7,05 persen.

Untuk seri FR0069 dimenangkan sebesar Rp1,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,83358 persen dan tingkat kupon 7,875 persen. SUN ini akan jatuh tempo pada 15 April 2019. Penawaran yang masuk untuk seri ini mencapai Rp2,457 triliun.

Imbal hasil tertinggi yang masuk untuk seri ini mencapai 8,23 persen, sedangkan imbal hasil terendah yang masuk adalah 7,7 persen. Sedangkan, untuk imbal hasil tertinggi yang dimenangkan 7,9 persen.

Seri FR0070 dimenangkan sebesar Rp5,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,43996 persen dan tingkat kupon 8,375 persen. SUN ini akan jatuh tempo 15 Maret 2024. Penawaran yang masuk untuk seri ini mencapai Rp8,3435 triliun.

Imbal hasil tertinggi yang masuk untuk seri ini mencapai 8,75 persen, sedangkan imbal hasil terendah yang masuk adalah 8,35 persen. Sedangkan, untuk imbal hasil tertinggi yang dimenangkan 8,5 persen.

Seri FR0071 dimenangkan sebesar Rp4,95 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 9,00449 persen dan tingkat kupon 9,0 persen. SUN ini akan jatuh tempo 15 Maret 2029. Penawaran yang masuk untuk seri ini mencapai Rp9,0155 triliun.

Imbal hasil tertinggi yang masuk untuk seri ini mencapai 9,25 persen, sedangkan imbal hasil terendah yang masuk adalah 8,85 persen. Sedangkan, untuk imbal hasil tertinggi yang dimenangkan 9,05 persen.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2014