Jakarta (ANTARA) -
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, dibuka melemah seiring pasar menunggu rilis sentimen konsumen Amerika Serikat (AS) Juni 2024.
 
Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 30 poin atau 0,18 persen menjadi Rp16.300 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.270 per dolar AS.
 
"Pada hari ini, pelaku pasar menantikan rilis data consumer sentiment AS bulan Juni yang diperkirakan meningkat meskipun ekspektasi inflasi dalam 1 tahun diperkirakan akan melandai," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
 
Selain itu, Josua menuturkan perkembangan sentimen di Zona Euro juga diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan pasar pada hari ini.
 
Pada Kamis (13/6), volume perdagangan obligasi Pemerintah Indonesia tercatat sebesar Rp15,50 triliun, lebih rendah dibandingkan volume perdagangan pada Rabu (12/6) sebesar Rp16,33 triliun.

Kepemilikan asing pada obligasi Pemerintah Indonesia turun sebesar Rp800 miliar menjadi Rp805 triliun atau 14 persen dari total beredar pada 12 Juni 2024.
 
Josua memperkirakan rupiah akan berada di rentang Rp16.225 per dolar AS sampai dengan Rp16.325 per dolar AS pada perdagangan hari ini.


Baca juga: Presiden: Kurs rupiah Rp16.300 per dolar AS masih posisi yang baik
Baca juga: BI Sultra: Transaksi Pameran UMKM Maimo Cinta Rupiah capai Rp290 juta
Baca juga: BI perkirakan rupiah menguat ke Rp15.300 hingga Rp15.700 pada 2025

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2024