Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengimbau pemerintah daerah (pemda) untuk berinovasi tanpa menciptakan aplikasi baru.

Hal itu disampaikannya saat sambutan dalam kegiatan Sosialisasi Penilaian Inovasi Daerah serta Pemberian Penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2024 di Aula BSKDN, Jakarta, Kamis (13/6).

"Di Indonesia, saat ini memiliki 27.000 aplikasi yang tersebar di seluruh kementerian/lembaga dan instansi. Apabila masyarakat Indonesia diharuskan mengunduh satu per satu aplikasi tersebut, kapasitas RAM (random-access memory) dan memori handphone kebanyakan masyarakat kita tidak akan mampu menginstal seluruhnya," kata Yusharto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, banyaknya aplikasi yang ada disebabkan prinsip yang keliru dalam berinovasi, yakni satu inovasi satu aplikasi. Prinsip tersebut perlu diluruskan sehingga ke depan daerah dapat menciptakan inovasi yang lebih efektif tanpa perlu aplikasi baru.

Yusharto mengatakan bahwa Indonesia saat ini tengah memasuki era digital government yang ditandai dengan lahirnya GovTech. Aplikasi ini diarahkan untuk mendukung keterpaduan dan keselarasan layanan publik agar lebih mudah diakses masyarakat.

Di lain sisi, sejumlah daerah juga telah mengembangkan super-platform atau portal layanan publik yang terintegrasi, misalnya di Jakarta terdapat Jakarta Kini (JAKI), Sapa Warga di Jawa Barat, Jogja Smart Service (JSS) di Yogyakarta, Layanan Tangerang Live di Kota Tangerang, Tahu Sumedang di Sumedang, dan Bantul Pedia di Bantul.

"Ini menandakan pemda sudah mulai berkomitmen mengurangi jumlah aplikasi dengan menurunkan egosektoral antarperangkat daerah dan lebih mengedepankan prinsip efisiensi pelayanan yang terintegrasi," jelasnya.

Selain itu, seiring dengan tren pelaporan inovasi daerah yang makin meningkat, Yusharto berharap daerah dapat terus memastikan keberlanjutan inovasi yang sudah ada dengan menerapkan metode replikasi.

"Upaya replikasi tidak hanya akan meningkatkan pelaporan inovasi, tetapi juga dapat memperkuat ekosistem inovasi di daerah," ujarnya.

Untuk menghadirkan inovasi yang tepat, dia memandang perlu Pemerintah berinisiatif untuk memetakan dan menggali khazanah dan memanfaatkan potensi-potensi yang belum maksimal.

Baca juga: BSKDN Kemendagri targetkan himpun 30 ribu inovasi daerah di 2024
Baca juga: Kemendagri dorong pemda percepat penyerapan realisasi APBD 2024

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2024