Beijing (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) China pada Kamis (13/6) menyebutkan bahwa negara itu jika diperlukan akan mengajukan gugatan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait rencana Uni Eropa (UE) untuk memberlakukan bea masuk sementara terhadap impor kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dari China.
China akan layangkan gugatan ke WTO terkait tarif baru UE untuk EV China jika perlu


Juru bicara (jubir) Kemendag China He Yadong dalam konferensi pers menjelaskan bahwa temuan-temuan dari pihak Eropa dalam pengumuman awalnya tidak memiliki dasar faktual maupun hukum.

Dia mengatakan bahwa langkah UE itu tidak hanya melanggar hak dan kepentingan yang sah dari industri EV China, tetapi juga akan mengganggu kerja sama antara China-Eropa di sektor kendaraan energi baru serta mengacaukan rantai pasokan dan industri otomotif global, yang mencakup UE.

He menilai tindakan itu merupakan proteksionisme terang-terangan dan diduga melanggar peraturan WTO. Karena itu menurut dia, China akan mengambil semua tindakan yang diperlukan demi mempertahankan hak dan kepentingan yang sah dari perusahaan-perusahaan China.

China mendesak UE untuk segera mengoreksi kebijakannya yang keliru, mengimplementasikan konsensus penting yang telah dicapai dalam pertemuan trilateral China-Prancis-UE baru-baru ini, serta mengatasi gesekan ekonomi dan perdagangan melalui dialog.

Pada Rabu (12/6), Komisi Eropa mengeluarkan pernyataan yang mengungkap besaran bea masuk sementara yang akan diberlakukan terhadap impor kendaraan listrik berbasis baterai dari China.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
COPYRIGHT © ANTARA 2024