Jakarta (ANTARA) - PT Primadaya Plastisindo Tbk (PDPP) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui pembagian dividen tunai senilai Rp10,19 miliar atau setara Rp3,33 per lembar saham untuk tahun buku 2023.

Direktur Utama PDPP Kennie Angesty dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa perseroan berpengalaman dalam memproduksi kemasan rigid plastik, seperti galon air minum, sedotan, jerigen, serta berbagai jenis botol- botol Polyethylene Terephthalate (PET).

“Tahun lalu secara kinerja patut bangga, karena adanya hasil yang memuaskan dari laporan manajemen. Pada 2023, perseroan mencetak kenaikan dari pendapatan bersih sebesar Rp439,90 miliar atau meningkat 30 persen dibandingkan periode sebelumnya, dan laba bersih pada 2023 sebesar Rp33,98 miliar atau meningkat 65 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya,” ujar Kennie.

Kennie mensyukuri capaian kinerja pada tahun lalu di tengah berbagai tantangan, seperti perang atau konflik yang menyebabkan harga minyak dunia dan komoditi lainnya melonjak tinggi, tingginya tingkat inflasi, serta ketidakpastian lainnya.

"Selain itu, maraknya persaingan pada industri kemasan plastik membuat perseroan harus lincah dan waspada," ujar Kennie.

Baca juga: Primadaya Plastisindo (PDPP) bagikan dividen tunai total Rp6,73 miliar

Ia mengungkapkan upaya perseroan salah satunya yaitu dengan melakukan penambahan cabang di Kota Solo, agar lebih dekat pada pelanggan utama, serta efisiensi dalam melakukan pengiriman produk ke lokasi-lokasi customer yang terdekat.

“Hal itu merupakan salah satu wujud upaya fokus kepada customer, bahwa perseroan sungguh-sungguh dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan,” ujar Kennie.

Pasca masa pandemi COVID-19, pihaknya melihat adanya potensi peningkatan permintaan terhadap kemasan plastik yang positif di tengah masyarakat masih belum mampu mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan plastik, terutama dalam berbagai sektor industri seperti makanan, minuman, kosmetik, obat-obatan, bahkan otomotif yang masih mengandalkan wadah plastik untuk berbagai keperluan.

Ia menjelaskan bahwa kontribusi penjualan masih didominasi oleh produk AMDK, dengan jenis galon, kemudian, disusul oleh produk jerigen, dengan persentase 53 persen dari total penjualan pada tahun 2023.

Pada 2023, total aset perseroan meningkat 3 persen (yoy) menjadi di angka Rp465,66 miliar, sehingga mempengaruhi liabilitas yang menurun 17 persen (yoy) menjadi senilai Rp79,97 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yaitu senilai Rp95,98 miliar.

“Namun demikian, isu terkait kemasan plastik tetap menjadi fokus yang tak bisa diabaikan. Perseroan dan pelanggan yang loyal berkomitmen untuk terus mendukung  upaya pengurangan sampah melalui pengolahan limbah plastik menjadi produk yang memiliki nilai jual,” ujar Kennie.

Sejak berdiri pada tahun 2005, perseroan telah memulai kegiatan usaha di di Cileungsi - Bogor, dengan memproduksi beberapa jenis kemasan plastik dan tissue steril, yang mana saat ini juga memiliki cabang usaha yakni pabrik di Bandar Lampung, Binjai, Tangerang, Sukabumi,Cileungsi dan Solo.

Baca juga: Primadaya Plastisindo optimistis kinerja bertumbuh pasca IPO

Baca juga: Produsen AMDK bersama IPI kurangi sampah plastik di destinasi wisat

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2024