Heifei (ANTARA) - Ketika berbicara mengenai kehidupan modern, masyarakat tidak dapat mengabaikan peran penting yang dimainkan oleh listrik. Dengan menekan sebuah saklar, hidup bisa menjadi begitu nyaman, terbuka, dan terang.

Salah satu perkembangan yang lebih signifikan dalam bidang ini adalah penemuan baterai listrik. Dengan menyimpan energi yang cukup untuk menyalakan peralatan secara berkala dan dalam jangka waktu yang lebih lama, baterai telah mengubah cara hidup, memungkinkan memberi daya pada hampir semua hal, mulai dari gawai elektronik kecil hingga mobil keluarga.

Kini paket baterai (battery pack) mengubah industri otomotif.

Saat mengunjungi Gotion High-tech Co., Ltd., salah satu pabrikan China paling awal yang mengembangkan baterai listrik untuk kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV).

Siapapun bisa dibuat kagum dengan produk ultramodern mereka, dengan kombinasi teknologi mutakhir dan penampilan baru.

Di pusat ekshibisi perusahaan itu, bisa disaksikan jajaran baterai dengan berbagai ukuran dan bentuk. Sekilas, itu tampak seperti sebuah bengkel kerja komputer. Paket baterai tersebut menyerupai komputer bingkai utama (computer mainframe) atau papan cip besar, tergantung pada skenario yang diterapkan.

Di bagian dalam kotak baterai, elektroda dan elektrolit bekerja dengan baik. Produsen baterai NEV global telah mengoptimalkan formulanya melalui inovasi teknologi, mencapai tingkat pengisian daya yang lebih cepat, daya tahan yang lebih lama, dan stabilitas yang lebih tinggi, sehingga dapat mengatasi "kecemasan jarak tempuh" para pengguna NEV dengan lebih baik.

Tak terkecuali Gotion. Perusahaan itu percaya bahwa kecemasan jarak tempuh pada dasarnya adalah kecemasan tentang pengisian daya.

Berbicara dengan Cheng Qian, presiden Bisnis Asia-Pasifik (Asia-Pacific Business) Gotion sekaligus direktur institut penelitian teknik internasionalnya, membuat siapapun terkesan dengan baterai "Stellary" yang baru dirilis oleh perusahaan tersebut.

Mengadopsi material baru yang dikembangkan secara mandiri dan dengan kepadatan energi yang lebih tinggi, baterai ini dapat diisi ulang dari 10 persen hingga 70 persen dalam waktu sembilan menit.

Potensi pasar di bidang baterai listrik sangat besar. Proyeksi dari Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) menunjukkan bahwa pada 2030, permintaan global terhadap NEV akan melampaui tiga kali lipat dari angka tahun lalu, yakni mencapai 45 juta unit kendaraan, dengan permintaan baterai listrik meroket hingga 3.500 gigawatt-jam (GWh).

Dalam beberapa tahun terakhir, inovasi dan kehebatan manufaktur China telah membuat teknologi ramah lingkungan menjadi lebih terjangkau, sehingga menempatkan teknologi tersebut pada jalur pengembangan yang lebih cepat, baik di dalam maupun di luar negeri.

Melalui persaingan dan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain di luar negeri, para produsen mobil China juga telah menciptakan lingkungan kompetitif yang kuat dan menyumbangkan kontribusi mereka dalam transisi energi ramah lingkungan.

Pemasok penyimpanan energi lainnya yang berbasis di Anhui, Sungrow Power Supply Co., Ltd., telah mendirikan kantor pusatnya di Eropa, Sungrow Europe, di Munich, Jerman.

Kantor pusat baru ini utamanya menyediakan inverter fotovoltaik, sistem penyimpanan energi, dan produk-produk lainnya guna memenuhi permintaan pasar untuk proyek-proyek lokal, tutur Moritz Rolf, wakil presiden Sungrow Europe.

Rolf mengatakan Sungrow Europe memiliki lebih dari 500 karyawan, dengan 90 persennya merupakan karyawan lokal Eropa, yang berperan penting dalam pengembangan berbagai bidang bisnis.

Semua menyadari dengan jelas bahwa kapasitas output baterai China bukanlah cerita sepihak yang didominasi oleh China. Output tersebut didorong oleh permasalahan dan kebutuhan spesifik negara-negara yang berupaya mempromosikan e-mobilitas dan peningkatan mata pencaharian, dan perusahaan-perusahaan China siap dan bersedia memanfaatkan peluang-peluang itu.

Tentunya, tidak ada perusahaan yang mengklaim mampu melakukan segalanya. Seperti halnya baterai yang hanya merupakan bagian dari NEV atau pembangkit listrik, demikian pula satu atau dua negara tidak dapat secara sendirian membentuk rantai pasokan global.

Selain itu, kerja sama dalam kapasitas produksi bersifat dua arah, dengan perusahaan-perusahaan asing juga mencari peluang investasi dalam transisi energi China.

Sebagai contoh, produsen mobil Jerman Volkswagen Group telah menjadi pemegang saham terbesar Gotion, sebagai bagian dari langkahnya untuk membangun kapasitas produksi NEV lokal di Hefei.

Menurut IEA, China menyumbang hampir 60 persen dari kapasitas energi terbarukan baru yang diperkirakan akan beroperasi secara global pada 2028.

Hal ini menjadikan China sebagai kontributor utama dalam target global untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan dunia sebanyak tiga kali lipat dari angka saat ini pada 2030 mendatang.

Jika memasukkan jumlah kapasitas energi terbarukan yang China bantu bangun untuk negara-negara lain, maka jumlahnya akan bertambah lebih besar lagi. Selain mewujudkan pembangunan ramah lingkungan, China juga memberikan dukungan kepada komunitas internasional melalui berbagai proyek kerja sama.

Perkembangan industri ramah lingkungan terus menjadi prioritas penting dalam agenda pemerintah di seluruh dunia. Sektor industri hijau tidak hanya merupakan potensi pasar yang besar, tetapi juga ajang kompetitif bagi perusahaan-perusahaan global yang terlibat di dalamnya.

Jika mereka ingin tetap menjadi yang terdepan dalam bidang ini, mereka harus mengasah keunggulan kompetitifnya melalui inovasi dan kerja sama.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
COPYRIGHT © ANTARA 2024