Jakarta (ANTARA) - LinkedIn meluncurkan fitur-fitur baru yang didukung kecerdasan artifisial (AI) untuk membantu pengguna menemukan pekerjaan, menyesuaikan resume mereka, dan bahkan mendapatkan saran dari chatbot AI.

Namun fitur-fitur baru ini memerlukan biaya karena akan tersedia bagi pelanggan premium yang dimulai dalam bahasa Inggris di seluruh dunia.

Salah satu alat memungkinkan pengguna mencari pekerjaan di LinkedIn dengan mengetikkan perintah dalam bahasa alami.

Baca juga: LinkedIn luncurkan fitur verifikasi identitas untuk pengguna Indonesia

Dalam sebuah postingan blog, chief product officer LinkedIn Tomer Cohen memberikan contoh “temukan saya pekerjaan pemasaran jarak jauh di Detroit yang membayar setidaknya 110.000 dolar AS”.

LinkedIn juga dapat meninjau resume pengguna dan memberikan saran yang dipersonalisasi untuk memperbaikinya pada postingan pekerjaan tertentu.

Pengguna akan dapat mengunggah resume, mendapatkan masukan, dan mengedit secara interaktif dengan AI, kata Rohan Rajiv dari LinkedIn dalam sebuah postingan blog. Ada juga alat untuk membantu pengguna membuat surat lamaran "dari awal” dengan bantuan AI.

Baca juga: LinkedIn rilis 15 perusahaan dengan pengembangan karier terbaik

Fitur-fitur ini menambah fitur Premium lainnya yang didukung AI yang mulai diuji oleh LinkedIn akhir tahun lalu, yang mencakup kemampuan untuk meringkas postingan dari feed LinkedIn pengguna.

LinkedIn tidak hanya menggunakan AI untuk membantu pengguna mendapatkan pekerjaan. Mereka juga mulai menguji persona AI dari segelintir pakar yang dapat diajak bicara untuk mempelajari lebih lanjut tentang topik bisnis.

“Respons yang akan Anda terima dilatih oleh para ahli dan mewakili perpaduan wawasan yang dipersonalisasi untuk kebutuhan unik setiap pelajar,” kata Cohen. Daftar instrukturnya antara lain Alicia Reece, Anil Gupta, Dr. Gemma Leigh Roberts, dan Lisa Gates.

Baca juga: Kiat-kiat untuk mempersiapkan diri berkarier di perusahaan terbaik

Perusahaan juga berjanji akan meningkatkan pencarian platform secara lebih luas dengan AI generatif, meskipun tidak banyak menjelaskan secara spesifik.

“Dengan kemampuan penelusuran baru kami, setiap interaksi penelusuran menjadi lebih cerdas — baik Anda mencari seseorang, mencari pekerjaan, melakukan penjangkauan, atau mencari pengetahuan dan jawaban,” kata Cohen.

“AI dirancang untuk merevolusi kemampuan pencarian kami, memungkinkan Anda menjelajahi kedalaman dan luasnya topik apa pun secara langsung melalui pencarian LinkedIn," tambahnya.

Cohen berjanji bahwa peningkatan pencarian akan diluncurkan dalam beberapa minggu mendatang. Demikian disiarkan The Verge, Jumat (14/6).

Baca juga: Kementerian BUMN dan LinkedIn jalin kemitraan pembelajaran strategis

Baca juga: Pembicara internasional berbagi pengalaman human capital di IHCS 2023


Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
COPYRIGHT © ANTARA 2024