Jakarta (ANTARA) - Badan Karantina Indonesia (Barantin) berkomitmen dalam mendukung dan memfasilitasi ekspor sarang burung walet Indonesia ke China demi meningkatkan devisa negara.

Hal itu dilakukan melalui serangkaian langkah strategis yang diambil dalam kunjungan kerja ke China dan kunjungan delegasi Barantin ke Yanzhiwu Ecological Industrial Park di Tong'an District, Xiamen, China pada Senin (10/6).

"Fokus utama kunjungan ini adalah untuk menunjukkan komitmen Pemerintah Indonesia melalui Barantin dalam pengawasan dan pemantauan terhadap komoditas ekspor, khususnya komoditas sarang burung walet yang diekspor dari Indonesia ke China," ucap Kepala Barantin Sahat M. Panggabean dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Kunjungan kerja itu merupakan langkah lanjutan dari pertemuan-pertemuan penting antara Pemerintah Indonesia dan China seperti pertemuan mekanisme kerja dan dialog tingkat tinggi RI-China (HDCM) ke-IV di Labuan Bajo dan pertemuan Kepala Badan Karantina Indonesia dengan perwakilan General Administration of Customs of the People's Republic of China (GACC).

Sahat menegaskan bahwa Barantin akan menjamin dalam pengawalan penerapan standar food safety sesuai standar internasional bagi produk komoditas pangan, khususnya sarang burung walet dari Indonesia.

Ia menyampaikan kepada perusahaan besar di China untuk berinvestasi di Indonesia guna membangun pabrik hilirisasi dan juga membuka pabrik ready-to-drink di Indonesia nantinya.

Adapun, Yanzhiwu sendiri merupakan perusahaan penjual produk sarang burung walet terbesar di China dan juga terdepan dalam industri pengolahan sarang burung walet saat ini.

Yanzhiwu memiliki pabrik dengan luas kawasan sebesar 15 hektare dan merupakan pabrik pengolahan sarang burung walet pertama yang menggunakan konsep green smart factory.

Dalam kunjungan tersebut, PT Esta Indonesia yang juga perusahaan rekanan Yanzhiwu di Indonesia turut hadir mendampingi jajaran Barantin sebagai perwakilan perusahaan eksportir sarang burung Indonesia.

PT Esta Indonesia adalah salah satu perusahaan pertama di Indonesia yang berhasil mendapatkan kualifikasi ekspor sarang burung walet dan memiliki pengalaman selama lebih dari 20 tahun di industri sarang burung walet.

Dalam kesempatan itu, perwakilan dari Yanzhiwu menyampaikan perusahaannya hanya menggunakan bahan baku sarang burung walet dari Indonesia. Pada 2023 lalu, Yanzhiwu mengimpor sekitar 70 ton sarang burung walet dari Indonesia, yang mencapai 20 persen dari total ekspor Indonesia ke China.

Diperkirakan, Yanzhiwu akan meningkatkan hingga 150 ton lebih pada 2027 dan juga menyambut baik komitmen Barantin dalam menjaga standar kualitas sarang burung walet asal Indonesia.

Indonesia merupakan produsen sarang burung walet terbesar dengan kontribusi sebesar 75 persen dari total produksi sarang burung walet dunia. Sementara, China merupakan konsumen sarang burung walet terbesar atau menyerap konsumsi sarang burung walet hingga 80 persen.

Pada 2022, volume ekspor sarang burung walet dari Indonesia secara keseluruhan ke berbagai negara sebesar 1.416 ton. Sementara, nilai ekspor sarang burung walet ke China menunjukkan kenaikan tertinggi tiap tahun dibandingkan dengan negara lainnya. Kenaikan signifikan terjadi pada 2023 sebesar 408 ton dengan nilai perkiraan lebih dari Rp8 triliun.

Sedangkan, CEO PT Esta Indonesia Hoo Anton Siswanto menyampaikan bahwa kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kerja sama antara Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia (BRIN), Yanzhiwu, dan PT Esta Indonesia pada Maret 2024 perihal pendirian pusat penelitian burung walet Indonesia.

"Kami dari PT Esta Indonesia merasa terhormat menjadi salah satu perusahaan yang mewakili Indonesia dalam kunjungan ini dan berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia melalui Barantin atas dukungannya dalam memajukan industri sarang burung walet nasional," ujar Hoo Anton Siswanto.

Ia menyebut Yanzhewu, sebagai pemimpin pasar di industri sarang burung walet, bukan hanya mitra dalam pemasaran produk berkualitas tinggi, tetapi juga berbagi misi dalam mengembangkan industri tersebut.

"Kerja sama pembentukan pusat penelitian walet Indonesia antara PT Esta Indonesia bersama Yanzhiwu dan BRIN diharapkan tidak hanya menghasilkan keuntungan komersial, tetapi juga dampak positif bagi pengembangan industri sarang burung walet yang berkualitas dan berkelanjutan dari hulu ke hilir," katanya.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2024