Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat mengerahkan 
petugas gabungan menggencarkan razia terhadap Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Senen untuk menciptakan ketertiban dan kenyamanan di kawasan tersebut.
 
"Petugas gabungan Satpol PP, TNI dan Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat melakukan penjangkauan PPKS di Kecamatan Senen," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Senen, Aries Cahyadi saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.
 
Aries menyebut, petugas gabungan itu terdiri dari 27 petugas, yakni 19 personel Satpol PP, enam petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat dan dua personel TNI.
 
"Kami melakukan penjangkauan saat malam karena ada laporan PPKS marak di waktu itu. Hasilnya, pada Jumat lalu itu sebanyak sembilan PPKS terjaring dari sejumlah jalan," ujar Aries.
 
Kegiatan penjangkauan dilaksanakan mulai pukul 20.00 hingga sekitar pukul 21.30 WIB. Kegiatan penjangkauan menyisir kawasan Jalan Salemba Raya, Senen Raya, Kramat Raya dan Jalan Kwitang Raya.

Baca juga: 33 PPKS dijaring dalam razia di Jakpus
 
Hasilnya sebanyak sembilan PPKS terdiri enam gelandangan, dua pengamen dan satu Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) terjaring. Selanjutnya, mereka dibawa petugas untuk dilakukan pembinaan.
 
"Dari sembilan PPKS, satu di antaranya perempuan. Kami serahkan mereka ke petugas P3S untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan," tegas Aries.
 
Kepala Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Pusat, Abdul Salam mengatakan, jajarannya langsung menindaklanjuti dan membawa para PPKS ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 di Jalan Kembangan Raya, Kebenon Jeruk. Nantinya, mereka dilakukan pembinaan lebih lanjut di panti tersebut.
 
"Petugas di sana akan lakukan asesmen kepada mereka agar nantinya bisa dilakukan pembinaan sesuai dengan kondisi masing-masing," kata Abdul.
 
Abdul menyebutkan dalam lima bulan terakhir ini sekitar 328 PPKS terjaring di Jakarta Pusat (Jakpus). PPKS tersebut terdiri dari gelandangan, manusia silver, badut hingga manusia gerobak.

Baca juga: Pemkot Jakpus razia PPKS di Kolong Jembatan Pipa Air
 
Abdul mengimbau, masyarakat yang ingin mengadu nasib ke Jakarta agar memiliki keterampilan dan kemampuan bekerja sehingga tidak menambah angka PPKS di Jakarta ataupun meningkatkan angka pengangguran.
 
"Jadi ada modal berupa keterampilan sehingga mereka bisa bertahan hidup dan tidak sebagaimana seperti sekarang banyak PPKS di jalan, karena tentunya mereka itu tidak ada sanak saudara," katanya.

Jadi, kata dia, ketika mereka mencari kehidupan tapi tidak terpenuhi, artinya mereka menggelandang atau muncul sebagai badut.
 
Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta telah menjaring sebanyak 2.070 PPKS selama periode Januari hingga April 2024.
 
PPKS yang diamankan dari Dinsos DKI Jakarta berjumlah 425 orang, dengan rincian, yakni Suku Sudinsos Jakpus 269 orang, Sudinsos Jakarta Utara 257 orang, Sudinsos Jakarta Barat 513 orang, Sudinsos Jakarta Selatan 275 orang dan Sudinsos Jakarta Timur 331 orang.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2024