Kiev (ANTARA News) - Presiden Ukraina Viktor Yanukovych mengundang para pemimpin oposisi untuk mengikuti perundingan darurat guna mencari solusi damai atas ketegangan politik yang sedang berlangsung di negara itu.

"Hal ini masih belum terlambat untuk menghentikan kekerasan dan menyelesaikan konflik secara damai. Sekali lagi, saya mendesak oposisi untuk bergabung dengan perundingan dan mengakhiri konfrontasi," kata Yanukovych dalam pidato kepada bangsanya yang diposting di website presiden, Rabu.

Yanukovych menyatakan penyesalan mendalam atas kematian orang-orang dalam bentrokan antara polisi antihuru-hara dan pengunjuk rasa. Ia juga mendesak warga untuk tidak menyerah pada provokasi aktivis radikal.

Yanukovych menekankan bahwa ia tidak menerima pertumpahan darah, penggunaan kekuatan dan kekerasan.

Setidaknya dua pengunjuk rasa dilaporkan tewas di Kiev pada Rabu pagi dalam bentrokan dengan petugas. Kantor Jaksa Agung Kantor negara mengatakan bahwa orang-orang itu ditembak mati.

Media setempat juga mengatakan bahwa pengunjuk rasa, seorang mahasiswa 22 tahun terluka dalam bentrokan pada Minggu, dan meninggal di rumah sakit pada Rabu malam. Namun, belum ada konfirmasi resmi mengenai kasus ini.

Pada Rabu pagi, para demonstran menyerang polisi dengan tongkat dan bom molotov, sementara petugas menanggapi dengan granat setrum.

Insiden ini menandai hari keempat konfrontasi antara polisi dan pengunjuk rasa, yang berang terhadap peraturan baru yang melarang pemakaian masker dan helm selama rapat umum dan memungkinkan hukuman penjara hingga lima tahun bagi mereka yang memblokir gedung-gedung publik.

Sejak akhir pekan lalu, ratusan orang telah terluka selama kerusuhan di pusat Kiev .

Aksi-aksi Protes di Ukraina dimulai pada 21 November, menyusul keputusan pemerintah untuk menunda perjanjian asosiasi dengan Uni Eropa dan memilih hubungan yang lebih erat dengan Rusia.

(H-AK)


Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2014