Semarang, Jawa Tengah (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi siap mengajukan pendaftaran Bandara Nusantara Airport di Ibu Kota Nusantara (IKN) secara internasional kepada International Civil Aviation Organization (ICAO).

"Saya baru dapat nama bandara pada pekan kemarin dari Bapak Presiden. Nanti itu justru menjadi dasar kami untuk mendaftarkan Bandara Nusantara Airport secara internasional seperti Soekarno-Hatta dengan kode CGK atau Bandara Kualanamu dengan kode KMO," kata Budi Karya Sumadi di Semarang, Jawa Tengah, Minggu.

Nantinya Bandara Nusantara Airport di IKN akan memiliki kode nama bandara seperti halnya bandara-bandara lainnya di Indonesia.

"Jadi nanti akan ada nama kode untuk Bandara Nusantara Airport, misalnya NAP atau lainnya, nanti kita lihat kode-kode yang belum digunakan tempat yang lain," kata Budi Karya Sumadi.

Sertifikasi untuk Nusantara Airport ke ICAO ditargetkan dapat selesai dalam waktu sebulan.

"Kita akan segera menetapkan nama Bandara Nusantara Airport, dan setelah itu dengan dasar tersebut kita mendaftarkan secara internasional," ujar Budi Karya Sumadi.

Dia berharap sebelum HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus di IKN, sertifikasi Bandara Nusantara Airport sudah bisa selesai.

ICAO merupakan badan PBB yang membantu 193 negara untuk menjalin kerja sama dan berbagi wilayah udara demi manfaat bersama.

Bandara IKN mempunyai luas terminal 7.350 m2 dan luas area bandara 347 ha. Konsep desain terminal bandara ini akan memadukan unsur kearifan lokal yang menonjolkan budaya Kalimantan dan berorientasi ramah lingkungan.

Dengan runway sepanjang 3.000 meter dan lebar 45 meter, Bandara IKN dapat didarati oleh pesawat berbadan besar, seperti tipe Boeing 777-300ER dan Airbus A380.

Bandara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur tersebut berpotensi bisa menjadi bandara komersial.

Baca juga: Menhub: Uji coba kereta tanpa rel di IKN pada Agustus tahun ini
Baca juga: Menhub: Tamu VIP untuk HUT RI di IKN harus pakai kendaraan listrik
Baca juga: Menhub targetkan Nusantara Airport bisa dipakai untuk HUT RI di IKN

 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2024