Jakarta (ANTARA) - Sesaat setelah memberikan homie handshake kepada seluruh punggawa timnas, Erick Thohir menghela nafas panjang, bertepuk tangan, lalu memberi pesan motivatif.

“Kita pernah gagal ke Olimpiade. Tapi yang ini, tidak boleh gagal. Kita semua ada di sini untuk Piala Dunia.”

Malam itu, laga krusial berhasil dimenangi timnas Garuda dengan skor 2-0. Namun, kemenangan ini hanyalah permulaan dari misi besar Erick Thohir untuk membawa Indonesia ke panggung tertinggi sepak bola dunia, Piala Dunia.

Erick tak sedang bermimpi, dia juga tak cuma omon-omon. Erick Thohir sedang menyusun sebuah puzzle besar untuk mengantarkan Timnas Indonesia ke level tertinggi sepak bola dunia.

Erick Thohir telah menyiapkan beberapa potongan puzzle. Kelak, ia susun satu per satu membentuk gambar yang sempurna. Bertema *transformasi sepak bola.*

Dengan cara ini, ia tak hanya memastikan perencanaan yang matang, tetapi juga menguji apakah semua ide yang diterapkan berjalan sesuai rencana. Pada akhirnya, langkah menuju puncak impian itu pun akan terwujud.

Puzzle atau transformasi sepak bola ala Erick Thohir terdiri dari beberapa poin penting: peningkatan nilai sepak bola, kualitas liga, naturalisasi pemain, dan kualifikasi Piala Dunia.

Baca juga: Pesan Presiden FIFA untuk Indonesia: Banggalah dengan timnas Anda

Selanjutnya: Transformasi Sepak Bola
Transformasi Sepak Bola

Erick Thohir melihat ini sebagai momentum bagi sepak bola nasional. Dengan aset dan potensi bisnis yang tinggi, sepak bola Indonesia bisa dikembangkan lebih profesional dan menghasilkan pemasukan.

Ini juga tidak hanya mengikuti tren komersialisasi sepak bola di negara-negara maju, tetapi juga berupaya mengembangkan bisnis sepak bola yang berdampak luas bagi ekonomi kerakyatan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Langkah pertama Erick adalah memperbaiki kualitas kompetisi domestik. Ia mendorong klub-klub untuk menerapkan manajemen profesional, mulai dari transparansi keuangan hingga peningkatan fasilitas pelatihan.

Program pengembangan pemain muda juga menjadi prioritas. Erick memperkenalkan akademi sepak bola dengan standar internasional dan kerjasama dengan klub-klub Eropa. Langkah ini untuk memastikan bibit-bibit muda Indonesia mendapatkan pelatihan yang tepat dan pengalaman berharga.

Untuk mencapai ini, Erick mengeluarkan tiga aturan baru. Pertama, setiap klub wajib memainkan pemain U-23. Kedua, pelatih klub harus menandatangani komitmen untuk melepas pemain ke Timnas Indonesia. Ketiga, keamanan harus diterapkan dengan ketat oleh masing-masing klub.
 
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kiri) bersama Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (kanan) saling berjabatan tangan dalam sebuah kesempatan makan bersama yang diunggah oleh Erick Thohir melalui akun instagram pribadinya pada Kamis (25/4/2024). (ANTARA/HO-Akun instagram @erickthohir/pri.)
Tambahan lainnya adalah penerapan format reguler dan Champions Series. Di tahap awal, 18 klub Liga 1 tetap bertanding normal selama 34 kali dalam semusim. Sesudah itu, empat tim teratas berhak lolos ke Championship Series, di mana mereka bertanding dalam format kandang tandang hingga ke partai puncak.

Erick Thohir sadar bahwa kualitas pemain timnas yang berasal dari liga domestik belum cukup untuk mencapai level tertinggi sepak bola. Oleh karena itu, ia mengadopsi strategi naturalisasi pemain yang memiliki garis keturunan Indonesia atau telah lama tinggal di Indonesia. Melalui jaringan internasionalnya, Erick berhasil mengidentifikasi talenta global yang berpotensi besar untuk dinaturalisasi.

Setelah dinaturalisasi, para pemain diberi program adaptasi khusus agar mereka bisa segera menyatu dengan tim. Program ini mencakup adaptasi budaya, bahasa, dan taktik bermain. Erick ingin memastikan mereka merasa menjadi bagian dari tim sejak hari pertama.

Erick juga melakukan re-launching PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI). Perusahaan ini akan mengelola seluruh aset bisnis PSSI secara profesional, transparan, dan akuntabel. Terbentuknya PT GSI tidak hanya mengincar soal bisnis, tapi juga berpengaruh sosial dengan meningkatkan rasa persatuan bagi semua stakeholders sepak bola secara berkesinambungan.

Baca juga: Erick Thohir: Dunia bisa lihat sepak bola Indonesia bangun dari tidur

Selanjutnya: Menuju Piala Dunia
Menuju Piala Dunia

Tujuan besar Erick Thohir adalah membawa Indonesia ke Piala Dunia. Untuk mencapai ini, ia menyiapkan program persiapan jangka panjang yang mencakup pertandingan persahabatan internasional melawan tim-tim kuat dari berbagai benua.

Pengalaman bertanding melawan tim-tim besar sangat penting untuk meningkatkan mental bertanding pemain. Pengalaman adalah guru terbaik.

Infrastruktur sepak bola juga mendapat perhatian khusus. Erick meningkatkan kualitas stadion, fasilitas latihan, dan pusat medis untuk memastikan pemain berada dalam kondisi terbaik. Infrastruktur yang baik adalah kunci untuk performa optimal.

Erick juga merekrut pelatih dan staf teknis internasional berpengalaman yang membawa metode pelatihan terbaru yang diterapkan pada pemain dan pelatih lokal.
 
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (kanan) memberikan ucapan selamat ke pemain bertahan timnas Indonesia, Calvin Verdonk (kiri) usai mengantarkan timnas melaju ke ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (11/06/2024). (ANTARA/HO-PSSI)
Kerja keras Erick Thohir dan timnya mulai membuahkan hasil. Indonesia berhasil lolos ke kualifikasi Piala Dunia, sebuah prestasi yang belum pernah diraih sebelumnya.

Ini adalah bukti bahwa kita bisa bersaing di tingkat internasional dengan manajemen yang tepat dan strategi yang jelas.

Kemenangan ini tidak hanya mengangkat nama Indonesia di panggung dunia, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda. Dengan komitmen yang berkelanjutan, Erick yakin bahwa sepak bola Indonesia memiliki masa depan yang cerah. Kita baru memulai, dan perjalanan ini masih panjang.

Tetapi dengan kerja keras, disiplin, dan semangat, kita pasti bisa mencapai puncak. Erick Thohir telah menunjukkan bahwa dengan visi yang jelas, strategi yang tepat, dan kerja keras, mimpi membawa sepak bola Indonesia ke pentas dunia bukanlah hil yang mustahal.

*Muhammad Muchlas Rowi adalah Pegiat Literasi dan Sekjen Asprov PSSI DKI periode 2014-2017

Pewarta: Muhammad Muchlas Rowi *
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024