Jakarta (ANTARA) - Masyarakat seluruh dunia merayakan Hari Memerangi Penggurunan dan Kekeringan setiap tanggal 17 Juni yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap upaya internasional dalam memerangi penggurunan.

Penetapan tanggal Hari Memerangi Penggurunan dan Kekeringan dilakukan untuk memperingati perjanjian lingkungan hidup multilateral Konvensi PBB untuk Memerangi Penggurunan pada 17 Juni 1994 silam.

Mengutip laman resmi PBB, penggurunan, degradasi lahan, dan kekeringan merupakan salah satu tantangan lingkungan yang paling mendesak saat ini. Sebanyak 40 persen lahan di seluruh dunia sudah dianggap terdegradasi.

Lahan yang sehat tidak hanya menyediakan hampir 95 persen makanan bagi umat manusia, namun memberi pakaian dan tempat berlindung, menyediakan lapangan kerja dan penghidupan, serta melindungi dari kekeringan, banjir, dan kebakaran hutan yang kian parah.

Sedikitnya 10 miliar orang diproyeksikan memenuhi Planet Bumi pada tahun 2050. Jumlah penduduk yang semakin padat tentu membutuhkan lahan yang sehat untuk penghidupan mereka.

Fenomena penggurunan dan kekeringan mendorong migrasi paksa dan menyebabkan puluhan juga orang berisiko mengungsi setiap tahun.

Tema Hari Memerangi Penggurunan dan Kekeringan tahun ini adalah Bersatu untuk Tanah, Warisan Kami, Masa Depan Kita. Agenda ini menyoroti masa depan pengelolaan lahan dan sumber daya yang paling berharga untuk menjamin stabilitas dan kesejahteraan miliaran orang di Planet Bumi.

Baca juga: BPBD: Jumlah warga terdampak kekeringan di Cilacap bertambah
Baca juga: Cilacap dilanda kekeringan

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Gilang Galiartha
COPYRIGHT © ANTARA 2024