Mekkah, Arab Saudi (ANTARA) - Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Endang Maria Astuti, menghimbau Pemerintah untuk mengambil inisiatif dalam meningkatkan kenyamanan jemaah haji Indonesia saat menjalankan ibadah lempar jumrah di Mina. Himbauan ini disampaikan Endang setelah melihat minimnya upaya pemerintah dalam mengatasi keterbatasan ruang di Mina.
 
 
 
“Semestinya Pemerintah mengambil inisiatif seperti yang pernah saya bilang berkali-kali. Jika memang space di Mina itu terbatas, coba di-mapping dan di-mitigasi jemaah yang bisa dipulangkan ke hotel atau maktab agar mereka lebih nyaman,” ujar Endang di Mekkah, Arab Saudi, Minggu (16/06/2024).
 
 
 
Endang menekankan pentingnya kenyamanan jemaah dari berbagai aspek, termasuk fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK), dan kualitas tidur. 
 
 
 
“Dengan tidur nyenyak, tentunya stamina jemaah akan terjamin. Persoalan makanan pun bisa dikomunikasikan dan diatur. Tetapi melihat kondisi seperti ini, kita belum melihat inisiatif dari Pemerintah sebagaimana yang sudah tiga kali saya sampaikan,” tambahnya.
 
 
 
Endang menyarankan agar jemaah dapat dipulangkan ke hotel-hotel di sekitar Mina setelah melakukan lempar jumrah, sehingga mereka dapat beristirahat dengan nyaman. 
 
 
 
“Pada saat di Mina, hotel-hotel di dekatnya bisa dijadikan tempat istirahat sementara bagi jemaah. Mereka bisa pulang ke hotel setelah lempar jumrah untuk istirahat dengan nyaman,” jelasnya.
 
 
 
Endang mengkritik kurangnya tindakan dari pihak pemerintah untuk mengatasi masalah ini, meskipun sudah disampaikan berulang kali.
 
 
 
 “Kita nanti akan melihat ke tenda, memotret kembali apakah kondisinya jauh lebih buruk atau memang seperti yang disampaikan oleh para jemaah,” ungkapnya.
 
 
 
Endang tegaskan bahwa himbauan ini menjadi perhatian serius mengingat kondisi di Mina yang seringkali penuh sesak dan kurang nyaman bagi jemaah haji. Timwas HajobDPR RI berharap agar pemerintah dapat segera melakukan tindakan nyata untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan jemaah selama menjalankan ibadah di Mina.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2024