Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah dan Ukhuwah Muhammad Cholil Nafis meminta seluruh generasi muda untuk meneladani sifat Nabi Ismail alaihi salam (a.s) demi memanfaatkan bonus demografi untuk membangun bangsa.
 
"65 persen (penduduk Indonesia) adalah remaja dan pemuda usia produktif. Dari 2020 ini sampai 2035 adalah Indonesia emas. Ini harus mencontoh kepada pribadi Nabi Ismail," katanya dalam khotbah Idul Adha yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
 
Cholil menjelaskan pemuda bangsa harus mencontoh sifat Nabi Ismail a.s, karena Nabi Ismail merupakan sosok pribadi yang jujur, rela berkorban, dan berani mengambil risiko.
 
Salah satu buktinya, kata dia, terjadi pada saat dirinya rela berkorban untuk dikorbankan oleh ayahnya, agar mendapatkan ridha dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT).

Baca juga: Menkeu harap ibadah kurban jadi ladang kesejahteraan bersama
Baca juga: Menteri PPN: Ibadah kurban simbol menyembelih sifat buas manusia
 
"Bayangkan bagaimana anak remaja saat itu rela disembelih oleh ayahnya demi melaksanakan perintah Allah SWT," ujarnya.
 
Cholil membandingkan pengorbanan Nabi Ismail a.s dengan berbagai peristiwa negatif yang menimpa remaja dan pemuda Indonesia yang seharusnya bisa melakukan hal yang produktif.
 
Ia memaparkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) yang menyebut adanya 4,8 juta orang Indonesia dengan usia produktif yang setidaknya pernah menggunakan narkotika.
 
Di samping itu, lanjut Cholil, terdapat pula berbagai kasus perundungan, tawuran antarsekolah, hingga kekerasan yang dilakukan oleh remaja dan pemuda Indonesia.
 
Menurutnya, hal tersebut harus dihentikan dengan melakukan pembinaan yang tepat demi mewujudkan generasi emas Indonesia di 2045 mendatang.
 
Ia menilai pemuda yang membangun bangsa dan dunia adalah totalitas seorang pemuda di dalam beriman, terlebih dilengkapi dengan nilai kejujuran, karakter, kepribadian, dan prinsip dalam hidup.
 
"Ini yang harus kita pelihara, harus menjadi pemuda-pemuda seperti Nabi Ismail a.s di generasi sekarang untuk membangun bangsa dan membangun dunia," tegas Cholil Nafis.

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Indra Gultom
COPYRIGHT © ANTARA 2024