"Jumlah pemohon yang masuk ke kami sebanyak 25 ribu jiwa dan institusi," ujarnya di Jakarta, Senin.
Nasaruddin mengatakan, pihaknya mengupayakan pembagian daging kurban secara merata dan adil.
Baca juga: Wapres: Idul Adha harus dimaknai luas tak hanya sembelih hewan kurban
Baca juga: Wapres: Idul Adha harus dimaknai luas tak hanya sembelih hewan kurban
Masjid Istiqlal membagikan hewan kurban dengan tiga model, yaitu menyerahkan hewan kurban langsung ke penerima, memberikan daging kurban, dan memberikan uang untuk dibelikan hewan kurban.
Kegiatan penyembelihan dan pemotongan hewan kurban di Masjid Istiqlal berlangsung pada Selasa (18/6), pukul 07.00 WIB. Para petugas kurban akan mengolah dan membagikan langsung daging kurban kepada warga yang berhak menerima.
"Di sini tidak ada antrean menerima daging kurban. Kami yang pro aktif membagikan kepada mereka yang benar-benar dinilai berdasarkan penelitian yang intensif," kata Nasaruddin.
Baca juga: Kapolri ajak masyarakat rayakan Idul Adha dengan semangat toleransi
Baca juga: Kapolri ajak masyarakat rayakan Idul Adha dengan semangat toleransi
Pada Idul Adha 1445 hijrah, Masjid Istiqlal menerima 62 hewan kurban, dengan rincian 50 ekor sapi dan 12 ekor kambing.
Kegiatan penyembelihan hewan kurban dan pengelolaan daging kurban dilakukan secara higienis. Darah dan kotoran ditampung pada bak khusus, lalu didistribusikan kepada industri untuk diolah menjadi energi alternatif.
"Tidak ada sampah yang terbuang, (darah dan kotoran) kami serahkan ke pabrik, lalu plastik kami press agar bernilai uang. Bahkan kotoran-kotoran manusia di tangki septik juga tidak dibuang, kami bawa ke pabrik untuk menjadi gas dan menjadi sumber energi lagi," pungkas Nasaruddin.
Baca juga: Pengelola Masjid Al-Azhar bagikan daging kurban pada Senin sore
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Sambas
COPYRIGHT © ANTARA 2024
