Jakarta (ANTARA) - Petenis putri peringkat tiga dunia Aryna Sabalenka mengatakan bahwa ia akan melewatkan Olimpiade Paris 2024 demi memprioritaskan kesehatannya, AFP melaporkan pada Selasa.

“Terutama dengan semua perjuangan yang saya alami dalam beberapa bulan terakhir, saya merasa harus menjaga kesehatan saya,” kata Sabalenka.

“(Rangkaian turnamen) Ini terlalu banyak untuk penjadwalan dan saya membuat keputusan untuk menjaga kesehatan saya,” ujarnya menambahkan.

Adapun petenis berusia 26 tahun asal Belarus itu menelan kekalahan dari petenis muda Rusia Mirra Andreeva pada babak perempat final French Open di awal bulan ini.

Sementara, pertandingan tenis pada Olimpiade musim panas ini berlangsung di lapangan tanah liat Roland-Garros antara 27 Juli-4 Agustus dan US Open dimulai tiga minggu kemudian.

Setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, atlet dari Rusia dan Belarus yang lolos ke Olimpiade hanya dapat berkompetisi sebagai atlet netral di Paris.

Juara Australian Open Sabalenka akan kembali beraksi minggu ini di Berlin, setelah menderita sakit perut di Roland-Garros.

Setelah itu, ia diperkirakan akan tampil di Wimbledon, mulai 1 Juli.

“Itu adalah pengalaman terburuk yang saya alami dalam hidup saya di lapangan,” katanya, mengacu pada penampilannya di French Open.

“Saya bermain ketika sedang sakit, saya pernah bermain dalam kondisi cedera, tapi ketika Anda mengalami sakit perut dan tidak memiliki energi untuk bermain dan Anda berada di perempat final Grand Slam, itu adalah pengalaman yang sangat buruk,” ujarnya menambahkan.

Menurut Sabalenka, hal itu menjadi sebuah peringatan tersendir untuk tubuhnya yang telah menjalani banyak pertandingan pada tahun ini.

“Saya pikir tubuh saya hanya meminta istirahat. Saya berhasil menemukan beberapa hari untuk bersantai dan memulihkan diri setelah bulan-bulan yang berat,” ujar dia.

Tak hanya Sabalenka, petenis putri Tunisia Ons Jabeur baru-baru ini juga mengumumkan untuk absen dari Olimpiade Paris 2024.

Jabeur mengatakan bahwa keputusan untuk melewatkan Olimpiade yang digelar antara 27 Juli hingga 4 Agustus di Roland-Garros adalah keputusan yang dipikirkan secara mendalam, karena ia baru saja menjalani operasi pada lutut kanan tahun lalu, dan berusaha untuk menjaga kondisi fisik tubuhnya pascaoperasi tersebut.

Baca juga: Sabalenka bertekad taklukkan lapangan tanah liat Stuttgart

Baca juga: Kekasih Aryna Sabalenka meninggal dunia karena bunuh diri

Baca juga: Sabalenka targetkan lebih banyak kemenangan setelah gelar di Australia


Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2024