Washington (ANTARA) - Departemen Pertahanan AS, Pentagon, pada Selasa (18/6) menyuarakan keprihatinannya tentang "semakin mendalamnya kerja sama antara Rusia dan Korea Utara."

"Kerja sama yang semakin erat antara Rusia dan DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea, nama resmi Korea Utara) merupakan sesuatu yang harus menjadi perhatian, terutama bagi siapa saja yang tertarik untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea," kata juru bicara Pentagon Mayjen Pat Ryder kepada wartawan.

Ryder juga menyatakan bahwa hal tersebut juga perlu menjadi perhatian bagi mereka yang mendukung rakyat Ukraina yang terus melanjutkan upaya mereka untuk berperang melawan agresi Rusia.
Baca juga: Korea Utara, China, dan Rusia percepat perluas persenjataan nuklir

Pernyataan itu disampaikan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Korea Utara pada Rabu pagi untuk kunjungan pertamanya dalam 24 tahun. Putin berjanji untuk memperdalam hubungan dengan negara tuan rumah yang mempunyai senjata nuklir.

"Anda sangat menyadari bahwa DPRK memberikan amunisi dan senjata ke Rusia yang dapat membantu mereka melanjutkan perang ilegal dan tidak beralasan terhadap rakyat Ukraina, jadi ini adalah sesuatu yang akan terus kami awasi," papar Ryder.

Dia mengatakan fokus AS di kawasan Indo-Pasifik dan Semenanjung Korea adalah bekerja sama dengan sekutu dan mitra untuk mendorong perdamaian, stabilitas dan keamanan di kawasan.

Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre secara terpisah menggemakan pula isi dari komentar Ryder mengenai kerja sama antara Rusia dan Korea Utara.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Putin resmi kunjungi Korea Utara, pertama dalam 24 tahun

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
COPYRIGHT © ANTARA 2024