Kudus (ANTARA News) - Sebanyak enam korban tanah longsor di Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berhasil ditemukan warga setempat dalam kondisi meninggal.

Menurut Kepala Desa Menawan, Muh Solikhin, di Kudus, Jumat, proses pencarian korban tanah longsor di Dukuh Kambangan, Desa Menawan, Kecamatan Gebog, dimulai sejak pukul 07.00 WIB yang melibatkan sekitar 100-an warga.

Hasilnya, kata dia, pencarian tersebut membuahkan hasil, menyusul ditemukannya enam korban dalam kondisi meninggal.

Dalam melakukan pencarian korban tanah longsor, seratusan warga yang dibantu relawan dari Banser dan IPNU membati menjadi dua kelompok, mengingat lokasi rumah yang tertimbun material longsoran berjarak sekitar 100-an meter.

Sekitar pukul 10.30 WIB, warga yang melakukan pencarian di rumah korban Asrori membuahkan hasil, karena di antara reruntuhan rumah yang berlokasi di RT 04 RW 6 itu, warga menemukan Asrori (43) dan istrinya Yanti (38) serta anaknya Ulfa (12) dalam kondisi tidak bernyawa.

Tiga jam berselang, tepatnya sekitar pukul 13.30 WIB, warga kembali menemukan korban bernama Ismawati (36) dan anaknya Mohammad Iwan (8) sedang berpelukan di atas tempat tidur dalam kondisi meninggal dunia.

Sementara, Marsudi (45) dan ibunya Rukmi (60) belum ditemukan.

Pencarian selanjutnya, warga menemukan korban Istiqomah (40) yang rumahnya terletak di RT 02 pada RW 6 juga dalam kondisi tidak bernyawa, sedangkan, suami Istiqomah yang bernama Karmudji ditemukan lebih awal pada Rabu (22/1) sore dalam kondisi hidup.

Akan tetapi, setelah mendapat perawatan di RSUD Kudus pada Jumat (24/1) guru SD 02 Menawan itu akhirnya meninggal dunia.

Sementara korban Suwodo (55) yang rumahnya berada di RT 02, sudah di ketahui keberadaannya, namun mayat korban belum bisa dievakuasi karena turun hujan.

Kasrin (48), warga desa setempat mengatakan, proses pencarian memang terkendala medan yang berlumpur bercampur batu sehingga sulit dilakukan penggalian.

Apalagi, lanjut dia, peralatan yang digunakan hanya mengandalkan peralatan manual.

"Hujan yang sering kali turun, juga menjadi kendala karena dikhawatirkan terjadi longsoran susulan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Operasional Polres Kudus, Kompol Tugiyanto menambahkan, kepolisian memang menerjunkan beberapa personel untuk membantu warga melakukan proses pencarian.

Akan tetapi, dia mengakui, bantuan yang diberikan tidak bisa optimal karena masih sering turun hujan.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, peristiwa tanah longsor di Dukuh Kambangan, Desa Menawan, Kecamatan Gebog, terjadi pada Selasa (21/1) malam sekitar pukul 00.00 WIB.

Bencana tanah longsor di desa setempat terjadi di tiga titik, dengan jumlah rumah rusak total sebanyak sembilan rumah dan rusak antara 30--40 persen sekitar sembilan rumah dan 12 warga tertimbun material longsoran.

Dari jumlah tersebut, sebanyak delapan orang ditemukan dan satu orang diketahui posisinya dan tiga orang belum ditemukan.

Temuan awal ada dua korban, yakni Karmuji (45) dan Sulasmi (50) yang ditemukan Rabu (22/1). (*)

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2014