Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat Tri Tito Karnavian mengatakan pihaknya siap menyalurkan 15.120 paket minyak goreng melalui skema gerakan pasar murah (GPM).

"Bertahap tiga kali dan ini Juni, Juli, Agustus, kami distribusinya nanti per kelurahan. Jadi, yang kami lihat kantong-kantong yang masyarakatnya masih di bawah ekonominya, masih di sekitar Jakarta karena kami belum bisa bawa ke daerah," katanya di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Rabu.

Selain itu, Tri menjelaskan minyak goreng yang dijual melalui GPM harganya akan berada di bawah harga pasar.

"Kemarin pasaran Rp20 ribu (per liter), kami jual antara Rp13 ribu hingga Rp15 ribu (per liter). Kami tidak menjual dengan harga yang sama. Biaya angkutan enggak dihitung, biaya yang lain-lain kita enggak hitung," jelasnya.

Baca juga: Kemendag siapkan dua kebijakan baru terkait minyak goreng

Sementara itu, Tri Tito menjelaskan penyediaan minyak goreng murah yang merupakan kerja sama dengan Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) itu diadakan untuk mengantisipasi inflasi.

"Sehingga kami mengambil inisiatif walaupun kontribusinya tidak bisa menurunkan angka inflasi, khususnya angka minyak goreng, tetapi paling tidak kami membantu," ujarnya saat menerima secara simbolis minyak goreng murah dari Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI).

Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian selaku Pembina TP PKK Pusat mengapresiasi langkah tersebut dan mengharapkan kegiatan tersebut diikuti oleh pemerintah daerah.

"Kami harapkan makin besar di seluruh Indonesia dengan melibatkan 552 kepala daerah," ujarnya.

Baca juga: HET MinyaKita akan naik Rp1.000
Baca juga: Kemendag targetkan utang "rafaksi" minyak goreng dibayar Mei

Pewarta: Rio Feisal
Editor: Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2024