Denpasar (ANTARA) - Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali menerapkan konsep ramah lingkungan atau hijau untuk menyambut tren pariwisata berkelanjutan pada 2025.

“Tahun 2024 tren pariwisata lebih berkelanjutan,” kata Ketua GIPI Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana di Denpasar, Rabu.

Menurut dia, beberapa pelaku pariwisata di Bali mulai menerapkan konsep ramah lingkungan menyesuaikan tren berkelanjutan itu di antaranya penggunaan sabun atau pembersih yang memiliki label ramah lingkungan.

Selain itu, untuk produk konsumsi di perhotelan di antaranya minyak goreng juga digunakan yang memiliki label ramah lingkungan. Sedangkan dari sisi bahan bakar, lanjut dia, pelaku pariwisata di Bali juga mulai menggunakan bahan bakar gas cair alami (LNG).

Baca juga: Menparekraf nilai capaian BBTF 2024 tanda pemulihan pariwisata

Dia menjelaskan konsep berkelanjutan itu sejalan dengan tema promosi pariwisata Bali 2025 yang menekankan konsep pelestarian alam dan budaya.

Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Bali juga telah melakukan pungutan wisatawan asing sebesar Rp150 ribu per orang per kunjungan yang per 17 Juni 2024 terkumpul Rp117 miliar.

Nantinya, dana yang terkumpul digunakan untuk masalah lingkungan di antaranya penanganan sampah dan pelestarian budaya.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali jumlah wisatawan mancanegara pada Januari-April 2024 mencapai 1,8 juta orang.

Jumlah itu naik 28,5 persen jika dibandingkan periode sama 2023 mencapai 1,4 juta wisman. Sedangkan selama 2023, jumlah wisman di Bali mencapai 5,2 juta atau naik dibandingkan 2022 mencapai 2,1 juta.

Baca juga: GIPI minta DIY jadi contoh penerapan pariwisata aman

Pemerintah menargetkan kedatangan wisman pada 2024 mencapai 14,3 juta, sebanyak 7 juta di antaranya ditargetkan dikontribusikan oleh Provinsi Bali.

Meski target kunjungan wisman terus naik dan di sisi lain fokus keberlanjutan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menekankan pariwisata yang mengadopsi ekonomi biru dan hijau serta ekonomi sirkular.

Salah satu caranya dengan meningkatkan sosialisasi dan edukasi untuk mendukung pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024