Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bersama Perdana Menteri China Li Qiang meletakkan batu pertama pembangunan terminal terpadu Jalur Rel Pantai Timur (ECRL) Gombak, Malaysia.

"Saya percaya bahwa proyek ECRL dengan biaya konstruksi sebesar 50 miliar Ringgit Malaysia (sekitar Rp173,8 triliun) dan rute yang luas melintasi empat negara bagiannya, yakni Kelantan, Terengganu, Pahang, dan Selangor, akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan," kata Anwar melalui akun media sosialnya diakses dari Kuala Lumpur, Rabu (19/6).

Hal itu juga akan membantu memastikan pembangunan ekonomi yang seimbang antara Pantai Timur dan Pantai Barat Semenanjung Malaysia.

Proyek ECRL, menurut Anwar, merupakan bukti persahabatan yang kuat dan kerja sama yang erat antara Malaysia dan China, khususnya dalam pembangunan infrastruktur di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI).

Ia mengatakan bahwa Pemerintah Persatuan yakin bahwa (ECRL) akan membawa manfaat besar bagi masyarakat dengan merangsang lokal dan meningkatkan partisipasi pemasok dan kontraktor lokal dan Bumiputera dalam proyek itu.

Pemerintah Malaysia mengapresiasi hubungan baik dan kerja sama yang terjalin antara MRL dan China Communications Construction Company (CCCC) dalam pengembangan infrastruktur nasional.

Diharapkan pula dapat ditingkatkan pada tahap operasi dan pemeliharaan (O&M) ketika ECRL mulai beroperasi pada tahun 2027.

Baca juga: Progres megaproyek kereta api Malaysia capai 60 persen
Baca juga: Microsoft tambah investasi Rp35,9 triliun di Malaysia

Pewarta: Virna P. Setyorini
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2024