Surabaya (ANTARA News) - Pengurus Persebaya siap menerima sanksi dari Komisi Disiplin Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), terkait kerusuhan berbuntut perusakan yang dilakukan ribuan bonekmania saat laga delapan besar di Copa Indonesia 2006, antara Persebaya melawan Arema Malang di Stadion Tambaksari Surabaya, Senin (4/9) petang. Manajer Persebaya, Indah Kurniawati, kepada wartawan di Surabaya, Selasa malam, mengatakan bahwa telah menerima panggilan dari PSSI untuk diminta klarifikasi mengenai kerusuhan tersebut pada Kamis (7/9) di Sekretariat PSSI di Jakarta. "Kami akan penuhi panggilan PSSI tersebut dan menjelaskan semua yang terjadi di lapangan. Intinya, kami siap menerima sanksi yang akan dijatuhkan PSSI, namun tetap harus proporsional," katanya, usai rapat terbatas pengurus Persebaya. Rapat tersebut juga membahas materi yang akan dibawa menghadap Komdis PSSI tersebut diikuti Sekum Persebaya Akhmad Munir, Manajer Teknik Soebodro dan Komisi Disiplin dan Hukum Persebaya Jhoni Kunto Hari SH. Sementara itu, Ketua Umum Persebaya yang juga Wakil Walikota Surabaya, Arif Afandi, tidak bisa hadir, karena sedang melakukan kunjungan kerja di China sejak akhir Agustus hingga 10 September 2006. Meski surat panggilan dari PSSI yang ditandatangani Sekjen Noegraha Besoes ditujukan kepada dirinya, namun Indah Kurnia menegaskan, tidak bisa datang dan akan menugaskan Soebodro dan Jhoni Kunto sebagai wakil Persebaya. "Bukannya saya menolak panggilan itu, tapi saat ini saya kan sedang menjalani sanksi dari PSSI untuk tidak mendampingi tim selama lima pertandingan. Saat laga kemarin, saya juga tidak mendampingi tim. Jadi, sebenarnya saya tidak berkompeten untuk datang," ujarnya. Sebelumnya, Komdis PSSI menjatuhkan sanksi kepada empat pengurus Persebaya, masing-masing Ketua Umum Arif Afandi, Manajer Indah Kurnia, Ketua Bidang Umum Ferry Is Mirza, dan Ketua Panpel Drs Jitno, berupa larangan mendampingi tim selama lima pertandingan. Sanksi itu dijatuhkan menyusul aksi kerusuhan yang dilakukan bonekmania saat pertandingan final kompetisi Divisi I antara Persebaya melawan Persis Solo di Stadion Brawijaya Kediri, 16 Agustus 2006. Mengenai materi yang dibawa utusan Persebaya saat menghadap Komdis PSSI, Indah Kurnia yang didampingi Sekum Persebaya Akhmad Munir mengatakan, semua bukti dan rekaman pertandingan, serta kerusuhan akan disampaikan kepada PSSI. "Kami berharap, bukti-bukti dan rekaman pertandingan serta kerusuhan itu bisa menjadi pertimbangan Komdis PSSI dalam menjatuhkan sanksi," tambahnya. Beberapa sanksi yang kemungkinan akan dijatuhkan PSSI diantaranya denda uang, pertandingan tanpa penonton, partai "home" usiran tanpa penonton, atau sanksi lainnya. "Kami tidak mau berandai-andai soal kemungkinan sanksi yang dijatuhkan. Yang jelas, kami berharap PSSI menjatuhkan sanksi itu secara proporsional dan tidak emosional," tambahnya. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006