Ambon (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini untuk mewaspadai adanya gelombang pasang laut yang berpotensi banjir rob di lima wilayah pesisir di Provinsi Maluku.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Ambon Ashar di Ambon, Kamis, mengatakan gelombang pasang laut tersebut, dikarenakan adanya fenomena fase bulan purnama pada 22 Juni 2024, dan berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.

Baca juga: BMKG  imbau waspada potensi banjir rob di sejumlah wilayah Maluku

Ia menyatakan wilayah yang berpotensi terjadi banjir pesisir atau rob, yang diprediksi terjadi pada rentang tanggal 22- 25 Juni 2024, antara lain pesisir pulau Ambon, pesisir selatan pulau Seram, pesisir Kepulauan Tanimbar, pesisir Kepulauan Kai, dan pesisir Kepulauan Aru.

Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Maluku. Potensi gelombang pasang dan banjir pesisir ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah.

Potensi gelombang pasang dan banjir pesisir secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan dan aktivitas di pemukiman pesisir.

Masyarakat pesisir pantai diimbau waspada adanya fenomena banjir rob yang diprediksi terjadi pada rentang waktu tersebut, serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG.

Baca juga: BMKG: Waspadai banjir rob di enam wilayah pesisir Maluku

Baca juga: 20-an Desa di Maluku Tenggara terendam rob


Masyarakat diimbau tidak panik serta selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG Maritim Ambon melalui kontak BMKG, media sosial BMKG atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

"Masyarakat agar selalu waspada dan siaga mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan perkembangan informasi cuaca maritim dari BMKG," katanya.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Endang Sukarelawati
COPYRIGHT © ANTARA 2024