Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup menguat 92,39 poin atau 1,37 persen ke posisi 6.819,31. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 10,41 poin atau 1,23 persen ke posisi 854,77.

“Bursa regional Asia bergerak melemah, pasar tampaknya mencermati rilis data ekonomi dari China terkait kebijakan moneternya, dan juga menanti rilis data ekonomi Jepang," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Baca juga: IHSG diprediksi menguat di tengah rilis suku bunga Bank Indonesia

Bank sentral China (PBoC) mempertahankan suku bunga utama pinjaman satu tahun dan lima tahun tidak berubah masing-masing pada 3,45 persen dan 3,95 persen, yang memberikan petunjuk bahwa mempertahankan suku bunga pinjaman satu dan lima tahun tidak berubah di tengah rapuhnya pemulihan ekonomi yang memerlukan lebih banyak langkah dukungan dari pemerintah.

Sementara itu, Ketua PBoC memberi isyarat akan mempertimbangkan untuk menggunakan suku bunga tunggal jangka pendek untuk memandu pasar, dan mempertimbangkan untuk mempersempit koridor suku bunga, yang mana suku bunga pasar diperbolehkan untuk berfluktuasi.

Data inflasi Jepang serta angka PMI manufaktur dan jasa dijadwalkan pada Jumat (22/06), dan pasar terus menilai prospek kebijakan moneter Bank of Japan setelah Gubernur Kazuo Ueda mengatakan kepada parlemen pada awal pekan ini bahwa mereka dapat menaikkan suku bunga lagi pada pertemuan Juli, tergantung pada data ekonomi yang akan datang.

Baca juga: Mirae Asset: Pasar saham akan terbantu kinerja keuangan emiten

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 6,25 persen, suku bunga deposit facility tetap sebesar 5,5 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 7 persen.

Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2024 meningkat menjadi 2,93 miliar dolar AS, atau lebih tinggi dibandingkan surplus pada April 2024 yang sebesar 2,72 miliar dolar AS.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor menguat dipimpin oleh sektor transportasi & logistik yang naik sebesar 1,55 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor keuangan yang masing-masing naik sebesar 1,51 persen dan 1,43 persen.

Dua sektor terkoreksi yaitu sektor properti turun paling dalam minus 0,18 persen, diikuti sektor barang konsumen primer yang turun sebesar 0,09 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SGER, PTPS, BATR, DATA dan WIFI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni TOPS, GPSO, ISAP, SNLK dan IDEA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 813.626 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,57 miliar lembar saham senilai Rp16,82 triliun. Sebanyak 354 saham naik 216 saham menurun, dan 211 tidak bergerak nilainya.

Baca juga: IHSG BEI ditutup melemah dipimpin sektor barang konsumen nonprimer

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 94,10 poin atau 0,24 persen ke 38,814,60, indeks Hang Seng melemah 170,85 poin atau 0,94 persen ke 17.941,77, indeks Shanghai menguat 3,70 poin atau 0,12 persen ke 3.032,62, dan indeks Strait Times melemah 26,97 poin atau 0,81 persen ke 3.297,55.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024