Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggencarkan upaya pencegahan kecanduan judi online bagi warga Cianjur dengan cara menyayangi diri, anak, keluarga dan masa depan, serta menyiapkan berbagai pelatihan dan pendampingan usaha bagi masyarakat.

Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur Kamis, mengatakan berdasarkan data dari Pengadilan Agama Cianjur mencatat seratusan kasus perceraian rumah tangga setiap bulan-nya akibat kecanduan judi online, sehingga istri mengajukan gugatan.

"Ini menjadi fokus pemerintah daerah guna menghindarkan masyarakatnya tidak kecanduan judi online, sehingga menyebabkan angka perceraian tinggi, ini fenomena baru yang terjadi beberapa tahun terakhir," katanya.

Sehingga ungkap dia, pihaknya tengah menyiapkan berbagai cara untuk mencegah dan menghindarkan warga Cianjur kecanduan judi online yang dapat merusak rumah tangga dan masa depan dengan menggelar berbagai kegiatan pelatihan kewirausahaan dengan melibatkan berbagai kalangan.

Bahkan untuk kaum milenial akan dilibatkan sebagai pegawai di sejumlah dinas dan mencetak mereka menjadi petani milenial sehingga tidak kecanduan judi online atau kegiatan yang dapat merusak diri, keluarga dan masa depan.

"Kita gencarkan berbagai kegiatan usaha berbasis masyarakat terutama kaum pria dan kaum milenial agar tidak kecanduan judi online untuk mendapatkan uang dengan mudah meski hanya sekali menang namun berkali-kali kalah," katanya.

Dia menjelaskan kecanduan judi online menyebabkan dampak buruk terhadap diri sendiri, karena judi dapat menyengsarakan pelakunya dan tidak ada yang kaya, sukses dan bahagia karena judi.

"Saya mengajak seluruh masyarakat Cianjur untuk menjauhi segala macam bentuk judi termasuk online sayangi diri, anak, keluarga dan masa depan jangan sampai hancur karena judi," katanya.

Bahkan untuk menekan angka perceraian karena judi online akibat suami tidak bekerja tambah dia, pihaknya sudah meminta dinas terkait mengeluarkan aturan penerimaan pegawai di sejumlah perusahaan mengutamakan kaum pria.

"Tinggal menunggu surat edaran ke masing-masing perusahaan agar lebih banyak menerima pelamar pria dari pada wanita guna menghindari tingginya angka perceraian karena pria atau suami menganggur dan kecanduan judi online," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Agus Setiawan
COPYRIGHT © ANTARA 2024