Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga menekankan pentingnya peran semua pihak dalam memerangi kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, termasuk di lingkungan perguruan tinggi.

"Kami mengajak seluruh stakeholder, termasuk jajaran kampus, untuk bersinergi dan berkolaborasi demi kepentingan terbaik bagi korban dan memberikan efek jera kepada pelaku. Kami juga mendorong anak muda untuk peduli dan berani speak up, jangan bungkam dalam memerangi kekerasan seksual," katanya dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Ia menyebut kekerasan seksual sebagai fenomena gunung es.

Berdasarkan Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) dan Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR), angka kekerasan terhadap perempuan dan anak menunjukkan tren penurunan.

Baca juga: KPAI: Pentingnya mengembalikan fungsi orang tua sebagai pelindung anak

Angka kekerasan terhadap anak pada periode 2018 hingga 2021 menurun sekitar 16 hingga 25 persen sesuai jenis kelamin, sedangkan prevalensi kekerasan terhadap perempuan menurun dari 9,4 persen menjadi 8,7 persen pada 2021.

"Namun, jumlah kasus yang terungkap justru meningkat. Hal ini dikaitkan dengan adanya regulasi dan kebijakan yang semakin kuat untuk melindungi korban, serta meningkatnya keberanian korban untuk melapor dan masyarakat yang sudah mulai terbuka terhadap isu ini," kata dia.

Berdasarkan data KemenPPPA, faktor yang menyebabkan kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi, antara lain relasi kuasa.

Kemudian, kata dia, korban sering menghadapi stigma dan kasusnya kerap disembunyikan.

"Ini menunjukkan adanya kesalahan dalam penanganan. Kami mendorong semua pihak untuk berani speak up dan memberikan keadilan kepada korban guna memberikan efek jera kepada pelaku," kata Bintang Puspayoga.

Baca juga: KemenPPPA koordinasi K/L pastikan pelindungan korban pelecehan seksual
Baca juga: Komnas apresiasi keberanian korban pelecehan di kampus laporkan kasus
Baca juga: Kementerian PPPA kecam maraknya kekerasan seksual di perguruan tinggi

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: M. Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024