Cianjur (ANTARA) - Satuan Narkoba Polres Cianjur, Jawa Barat, menurunkan tim ke Sekolah Dasar Negeri Karangtengah guna mengungkap peredaran obat terlarang yang dibeli dan dikonsumsi lima orang pelajar dan videonya viral di media sosial beberapa hari terakhir.

Kasatnarkoba Polres Cianjur AKP Septian Pratama di Cianjur Kamis, mengatakan selain mengembangkan kasus dan menangkap pengedar obat terlarang, pihaknya akan melakukan pembinaan dan penyelidikan lebih lanjut terkait peredaran obat terlarang.

"Kami kirim tim ke sekolah untuk meminta keterangan lima pelajar yang baru duduk di bangku sekolah dasar itu, kami juga minta orang tua dihadirkan agar hal serupa tidak kembali terjadi karena kurangnya pengawasan, kami akan kembangkan kasusnya dan menangkap pengedarnya," katanya.

"Pihak sekolah dan orang tua sama-sama lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak selama berada di sekolah dan lingkungan tempat tinggal. Segera melapor ketika mendapati peredaran obat terlarang di lingkungan sekolah atau tempat tinggal masing-masing," katanya.

"Kami akan segera menindaklanjuti setiap laporan dengan menangkap pelaku, dalam kasus ini kami akan secepatnya menangkap pelaku yang berani mengedarkan obat di lingkungan sekolah dan menjatuhkan sanksi tegas," katanya.

Sementara masyarakat Cianjur digegerkan dengan beredar video berdurasi 1.45 menit yang berisi gambar seorang guru sedang menanyai lima orang muridnya yang baru duduk di bangku kelas 4 SD karena kedapatan membeli dan mengonsumsi obat terlarang merek Tramadol di sekolah.

Para siswa mengaku telah membeli dan mengonsumsi obat terlarang yang didapat dari seseorang di lingkungan sekolah dengan harga per butir Rp2.500. Mereka membeli lima butir dengan cara patungan.

Kepala Bidang SD Disdikpora Cianjur, Wawan Sutiawan, mengatakan segera memanggil Kepala Sekolah SDN Karangtengah guna memastikan hal tersebut, bahkan pihaknya sudah menugaskan Koordinator Pendidikan Kecamatan Karangtengah menelusuri kebenaran video viral itu.

"Kami akan panggil kepala sekolahnya untuk memastikan kejadian tersebut benar di SDN Karangtengah, kami akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menangkap pelaku pengedar dan memberikan pembinaan terhadap siswa dan orang tua," katanya.
 

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Hisar Sitanggang
COPYRIGHT © ANTARA 2024