Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mengembangkan riset-riset di bidang pertanian dan perikanan sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis, menjelaskan beberapa riset sudah dilakukan, seperti varietas benih padi untuk wilayah pesisir dan mina padi.

Kemudian, kata dia, kerja sama bidang perikanan, mengingat Pemkot Semarang memiliki Balai Benih, tetapi belum memiliki pakar perikanan sehingga berkolaborasi dengan para periset BRIN.

"Kami juga bisa lakukan untuk pemberdayaan masyarakat, utamanya untuk program ketahanan pangan. Dan ini akan terus-menerus dilakukan," kata Ita, sapaan akrab Hevearita saat menerima kunjungan Wakil Kepala BRIN.

Yang jelas, ia menegaskan bahwa Pemkot Semarang siap berkolaborasi dengan BRIN dalam mengembangkan riset untuk kemajuan Kota Semarang, dan saat ini beberapa penelitian sudah berjalan.

Antara lain, riset mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM), pendeteksi longsor atau bencana, dan alat uji emisi yang semuanya memang dibutuhkan oleh Kota Semarang.

"Ada juga Brida (Badan Riset dan Inovasi Daerah) yang siap berkolaborasi dengan anak muda dari Binus School Semarang dan Stikes Semarang, yang menemukan berbagai macam hasil. Ini juga bisa di-'support' oleh para periset," katanya.

Artinya, Ita menyampaikan pentingnya kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk Pemkot Semarang, BRIN, dan Brida untuk mengembangkan inovasi bagi kemajuan Kota Semarang.

Baca juga: Perencanaan pangan kunci utama swasembada pangan

Sementara itu, Wakil Kepala BRIN Amarullah Octavian mengapresiasi upaya-upaya yang terus dilakukan Pemkot Semarang yang berkolaborasi dengan BRIN untuk melakukan beberapa riset.

Ia menilai beberapa produk atau hasil riset yang saat ini berjalan sudah sangat baik dan berpotensi bisa dikembangkan, dan dipastikan BRIN siap berkolaborasi dalam berbagai hal untuk kepentingan Kota Semarang.

Misalnya, kata dia, terkait kepentingan kebencanaan seperti kemampuan mendeteksi, BRIN akan memasang beberapa teknologi hasil riset untuk membaca kondisi rob atau limpasan air laut.

"Kantor di sini juga baik sekali, jadi cocok untuk para periset. Terima kasih untuk Bu Wali Kota. Kalau inovasi yang sudah disampaikan inivator di Kota Semarang ini berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi produk-produk daerah," katanya.

Pada kesempatan itu, Ita juga mendampingi Amarullah dan jajaran BRIN berkeliling Co-Working Space (CWS) BRIN yang berada di Kompleks Balai Kota Semarang melihat beberapa hasil riset.

Baca juga: Presiden minta pemda optimalkan pompa & waduk jaga produksi beras
Baca juga: Mentan panen bawang merah di Bekasi perkuat ketahanan pangan

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2024