Jakarta (ANTARA) - PT Pyridam Farma Tbk (kode IDX: PYFA) berupaya meningkatkan kapabilitas perseroan untuk bersaing di pasar global dengan mengakuisisi 100 persen saham perusahaan farmasi asal Australia, Probiotec Limited.

Dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Kamis, Chief Strategic Development Officer Pyridam Farma Widjanarko Brotosaputro menyatakan bahwa akuisisi tersebut juga merupakan upaya perusahaan untuk meningkatkan inovasi dan kolaborasi dengan pelaku industri farmasi global.

“Kami ingin tetap berfokus kepada inovasi, penelitian, serta kolaborasi dengan farmasi global lainnya untuk senantiasa menghadirkan produk dan layanan yang lebih baik untuk masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa akuisisi tersebut tidak hanya memperkuat posisi Pyridam Farma di pasar global, tetapi juga membuka peluang baru untuk ekspansi dan kerjasama di industri farmasi.

Hal tersebut juga merupakan salah satu upaya perseroan untuk meningkatkan akses terhadap teknologi serta research and development yang lebih mumpuni, efisiensi operasional untuk memperoleh skala ekonomis yang lebih menguntungkan, dan akses kepada sumber daya dan fasilitas produksi yang lebih baik.

Pembelian atas 100 persen saham Probiotec Limited tersebut, lanjutnya, dilakukan dengan nilai transaksi sekitar 252 juta dolar Australia.

Widjanarko mengatakan bahwa pihaknya berharap jaringan dan pengalaman luas yang dimiliki Probiotec Limited dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan dan perkembangan Pyridam Farma di masa mendatang.

“Kami bangga Pyridam Farma dapat menuliskan sejarah yang membanggakan bagi bangsa Indonesia sebagai perusahaan terbuka farmasi yang berhasil mengakuisisi perusahaan terbuka farmasi milik asing,” imbuhnya.

Probiotec Limited merupakan salah satu perusahaan farmasi terbesar asal Australia dalam bidang manufaktur dan pengemasan yang bermitra dengan pemain besar global seperti Johnson & Johnson, Pfizer, iNova, Blackmores, dan lainnya untuk berbagai produk obat dan produk kesehatan konsumen lainnya.

Baca juga: BRIN buka kolaborasi riset farmasi dan alat kesehatan dengan industri
Baca juga: Pemerintah fasilitasi change source guna dukung kemandirian farmasi
Baca juga: China miliki lebih dari 10.000 perusahaan industri farmasi besar

 

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2024