Jakarta (ANTARA) -
Polisi telah menangkap satu pelaku penyerangan terhadap permukiman warga di Jalan Kampung Jati Selatan RW 08 Kelurahan Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Senin malam (17/6). 

Kapolsek Pulogadung Kompol Sutrisno membenarkan bahwa pihaknya telah menangkap satu orang pelaku penyerangan tersebut.

"Kita sudah mengantongi beberapa nama yang diduga sebagai pelaku lainnya dan sedang dilakukan pengejaran," ujarnya di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, pihaknya bersama camat Pulogadung yang dihadiri lurah dan danramil melakukan mediasi kepada warga yang bertikai, yakni RW 08 Kelurahan Jatinegara Kaum dan RW 10 Kelurahan Cipinang untuk mengantisipasi adanya aksi lanjutan.

"Kita melakukan upaya bagaimana caranya mengikutsertakan masyarakat untuk mengungkap kasus ini supaya terang benderang," katanya.

Baca juga: Satu keluarga di Makasar Jakarta Timur diserang kelompok pemuda

Dia meminta masyarakat lainnya membantu memberikan informasi terkait dengan proses yang sedang dilakukan. Dia juga berharap para pelaku yang melarikan diri ini bisa ditangkap dan segera dilakukan proses hukum.

Penyerangan tersebut menyebabkan seorang pemuda berinisial F (30) tewas di lokasi kejadian. "Korban mengalami luka bacok di bagian kepala," kata salah satu warga berinisial N di Jatinegara Kaum, Kamis.
 
Menurut dia, penyerangan itu terjadi ketika N bersama rekannya sedang membakar sate daging kurban di Jalan Kampung Jati Selatan.
 
"Awalnya warga sini lagi pada nyate daging kurban. Pas lagi pada nyate, dari warga seberang itu menyerang warga sini. Pas diserang, warga sini enggak ada yang keluar, dicuekin berapa lama gitu," katanya.

Baca juga: Warga minta polisi tangkap kelompok penyerang di Jatinegara
 
Kapolsek Pulogadung Kompol Sutrisno saat memberikan keterangan pers terkait kasus penyerangan warga di Kantor Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (20/6/2024). (ANTARA/Syaiful Hakim)
Puluhan pemuda tak dikenal itu kemudian masuk ke permukiman warga Kampung Jati Selatan sambil melemparkan petasan.
 
"Berhubung (banyak mobil) hancur dan rumah ada yang mau terbakar, jadi warga sini pada keluar. Warga sini benar-benar diserang," katanya.

Warga smhanya bermodalkan bambu dan alat yang ada saja. "Enggak ada yang bermodalkan sajam. Tapi (kelompok penyerang) bawa senjata tajam," katanya.
 
Dia menyebutkan, tidak ada pemicu awal, namun tempat tinggalnya justru diserang orang tak dikenal.
 
"Mereka (para pelaku) sekitar 30 orang lebih bawa sajam semua. Mereka jalan kaki, saya gak kenal. Ada rumah sempat terbakar karena petasan yang ditembakkan ke dalam rumah," kata N.
 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2024