Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) membuka ruang untuk masyarakat menyampaikan kritikannya terhadap institusi Korps Bhayangkara lewat lomba stand-up comedy memperingati HUT Ke-78 Bhayangkara.

“Kritik masyarakat maupun roasting para komika akan menjadi bahan evaluasi dan perbaikan Polri,” kata Brigjen Pol. Mukti Juharsa, selaku Ketua Panitia Penyelenggara lomba stand-up comedy seri ke-III di Jakarta, Kamis.

Jenderal polisi bintang satu itu menyebut, lomba stand-up comedy ini merupakan seri ketiga yang digelar Polri dalam rangka HUT Bhayangkara. Lomba tahun ini mengangkat tema ‘kritik Polri’.

“Ini juga bagian dari sikap Polri yang tidak anti kritik untuk senantiasa berkembang menjadi lebih baik,” katanya.

Mukti yang juga Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri itu mengatakan perlombaan ahun ini mendapat minat yang tinggi dari masyarakat. Total ada 1.000 pendaftar sebagai peserta lomba stand-up comedy kritik Polri.

Dari total peserta tersebut, saat ini sudah tersisa 15 kontestan yang akan bertarung dalam babak semifinal. Nantinya, hanya ada 5 kontestan yang terpilih untuk bertarung di babak grand final.

“Untuk babak semifinal akan diselenggarakan Jumat (21/6) besok di Gedung Teater Bulungan. Sementara, babak grand final akan dilaksanakan Selasa (25/6) di Mall Kemang Village, Jakarta Selatan,” kata Mukti.

Mukti berharap dengan lomba stand-up kritik Polri ini semakin membangun kepercayaan publik terhadap institusi Polri. Sekaligus untuk meningkatkan sinergisitas antara Polri dengan masyarakat.

“Supaya institusi Polri ke depan bisa menjadi lebih baik, lebih dekat dengan masyarakat, responsif dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,” katanya.
Baca juga: Polri selalu terbuka untuk menerima kritik dari masyarakat umum
Baca juga: Kapolri jadikan kritik sebagai obat pahit tapi menyehatkan


Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Guido Merung
COPYRIGHT © ANTARA 2024