Washington DC (ANTARA News) - Kepastian tentang kapan pasukan TNI akan diberangkatkan ke Lebanon akhirnya terjawab, setelah Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto mengatakan pasukan TNI sebanyak 850 personel yang akan bergabung dalam pasukan penjaga perdamaian di Lebanon (UNIFIL) akan diberangkatkan dalam dua gelombang. Pertama pada 20 September, dan sisanya pada 28 September, kata Djoko Suyanto kepada ANTARA di Washington DC, Selasa. "Departemen Pertahanan sudah menyiapkan angkutan kapal untuk panser, tank dan peralatan militer lainnya. Sementara personelnya akan berangkat dengan pesawat Garuda," kata Panglima TNI. Meskipun Djoko Suyanto mengatakan PBB juga akan menyediakan sarana transportasi untuk pasukan TNI yang akan ikut ambil bagian dalam pasukan perdamaian, namun hingga kini masih belum diputuskan apakah akan menggunakan sarana dari pihak PBB atau dalam negeri. Selain personel, TNI juga mengirim sejumlah peralatan militer ke Lebanon guna memperlancar misi pasukan penjaga perdamaian disana, di antaranya tank beroda rantai, tank beroda ban, satu kompi kendaraan berat bermotor, seperti truk yang mengangkut pasukan dan satu kompi bantuan berupa bengkel, dapur serta bantuan kesehatan. Ketika ditanya apakah putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yaitu Lettu TNI-AD Agus Harymurti, akan ikut dalam rombongan pertama ke Lebanon, Djoko mengatakan masih belum ditetapkan siapa-siapa saja yang masuk dalam tim awal. Tapi ia memastikan tidak ada pengamanan khusus bagi putra sulung Presiden. "Tidak ada treatment (perlakuan, red) khusus karena beliau sebagai anak Presiden. Kita perlakukan dia sebagai seorang prajurit profesional," Djoko Suyanto menjelaskan. Dalam kunjungan dua hari ke ibukota Amerika Serikat, Djoko Suyanto mengadakan pertemuan dengan Panglima Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Peter Pace. Dalam pertemuannya itu Jenderal Peter Pace menyatakan dukungannya terhadap pasukan TNI yang akan ikut membantu menjaga perdamaian di Lebanon Selatan. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006