Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mendorong kepala daerah agar mengajak masyarakat menonton film perjalanan hidup Lafran Pane, sosok pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang juga pahlawan nasional.

Tito ikut nonton bareng (nobar) film Lafran bersama sejumlah tokoh di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (20/6) malam.

Mendagri mengaku sangat ingin membantu keinginan keluarga besar Korps Alumni HMI (KAHMI) agar film ini bisa tersosialisasi di tengah masyarakat secara luas.

"Saya mendapat informasi bahwa tokoh bernama Lafran Pane ini adalah tokoh sejarah yang sudah mendapatkan gelar pahlawan nasional dari Presiden RI. Itu adalah legitimasi yang sangat kuat sekali untuk membantu menyosialisasikan film ini," kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan bahwa pihaknya akan menyosialisasikan film tersebut, termasuk melalui media sosial.

Hal ini mengingat salah satu tugas Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) adalah mengangkat nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, termasuk untuk menghargai para pahlawan.

"Oleh karena itu, prinsipnya kami akan menyosialisasikan dengan teman-teman, kami akan membuat potongan-potongan film ke TikTok. Cuplikan pendeknya film ini, trailer-nyalah. Kami akan sosialisasikan ke daerah," tambahnya.

Di sisi lain, kehadirannya dalam nobar tersebut khusus agar mendapatkan inspirasi dari sosok Lafran.

"Karena saya sudah membaca sosok Lafran melalui Google, berikut resensi filmnya. Jadi, dengan nonton langsung, kami bisa membuat suatu narasi yang bisa mendorong masyarakat betul-betul menonton dan kepala-kepala daerah nanti membantu untuk mengajak nobar-nobar," ujarnya.

Tito menekankan bahwa rencana sosialisasi kepada kepala daerah untuk mengajak masyarakat menonton film Lafran bukan karena melihat oganisasi HMI-nya.

Bukan pula melihat dia sebagai Mendagri atau Ketua Komisi II Ahmad Doli Kurnia Tandjung sebagai Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI.

"Akan tetapi, karena tokoh figur sejarahnya ini adalah Lafran Pane yang merupakan tokoh yang membawa inspirasi dan memang harus kita hargai sebagai pahlawan nasional, serta banyak perjuangan yang harus kita teruskan. Nah, malam ini saya ingin melihat inspirasinya supaya dalam membuat narasi surat edaran ke kepala daerah untuk sosialisasi film itu pas," tuturnya.

Baca juga: MN KAHMI ajak pemuda masjid dan santri nobar Film LAFRAN di Lombok
Baca juga: Ketua DPRD Sultra: Film Lafran perjuangan pemuda Islam untuk persatuan


Sementara itu, Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI Ahmad Doli Kurnia yang turut mengikuti nobar mengatakan film Lafran merupakan film perdana produksi keluarga besar Majelis Nasional KAHMI yang bekerja sama dengan Reborn Initiative dan Radepa Studio.

"Proses pembuatannya selama 7 tahun itu diinisiasi oleh Bang Akbar Tandjung. Bang Akbar Tandjung memerintahkan kita untuk membuat buku tentang biografi dan berkembang menjadi film," jelas Doli.

Lebih lanjut dia menuturkan bahwa film Lafran menceritakan tentang sosok pemuda Islam yang memperjuangkan cita-cita dan gagasan yang menyatukan keindonesiaan dan keislaman.

Selain Ahmad Doli Kurnia, turut mendampingi Mendagri, di antaranya Ketua Komite I DPD RI Fachrul Razi. Turut hadir senior-senior alumni HMI Akbar Tandjung, Baharuddin Aritonang, Laode Ida, dan jajaran Pengurus MN KAHMI, Forum Alumni HMI-Wati (Forhati), Pengurus Besar HMI, serta tamu undangan dari organisasi mahasiswa seperti PP KAMMI.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2024