Manokwari (ANTARA) - Balai Besar Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC) Provinsi Papua Barat mengupayakan 25 petugas memperoleh sertifikat menyelam dengan kategori open water scuba diving (A1), dan advanced scuba diving (A2).

Kepala Balai Besar TNTC Papua Barat Supartono di Manokwari, Jumat, mengatakan latihan menyelam yang diselenggarakan selama empat hari pada 19-22 Juni 2024 menghadirkan instruktur dari Scuba School International Jakarta.

"Petugas yang ikut latihan kelas open water ada 14 orang dan 11 orang ikut kelas advanced," ucap Supartono.

Baca juga: Hiu paus bisa ditemukan sepanjang tahun di Papua

Dia menjelaskan perolehan lisensi menyelam merupakan hal yang sangat prioritas dalam mendukung petugas melakukan pengawasan terhadap seluruh aktivitas di kawasan laut Taman Nasional Teluk Cendrawasih.

Kemampuan menyelam semua petugas Balai Besar TNTC nantinya, kata dia,  ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai level A4 atau bersertifikat master scuba diving sesuai standar yang telah ditentukan.

"Peningkatan kapasitas menyelam sudah menjadi agenda rutin, supaya 70 persen petugas kami miliki lisensi," ucap dia.

Baca juga: Balai Besar Teluk Cendrawasih identifikasi 13 spesies hiu paus baru
 
Petugas Taman Nasional Teluk Cendrawasih mengikuti latihan peningkatan kapasitas menyelam yang diselenggarakan di perairan Manokwari, Papua Barat, Jumat. (ANTARA/HO-Balai Besar TN Teluk Cendrawasih)


Menurut dia, kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni sejalan dengan upaya pengembangan TNTC menjadi salah satu destinasi wisata di Tanah Papua yang bertaraf internasional.

Luas kawasan TNTC mencapai 1.453.500 hektare dengan tujuh spesies prioritas yaitu hiu paus, hiu berjalan, ikan duyung, lumba-lumba, penyu, kima, dan junai emas.

Baca juga: Balai TN Teluk Cendrawasih data populasi spesies endemik hiu berjalan

"Luas Taman Nasional Teluk Cendrawasih mencapai 1,4 juta hektare dan 89 persennya adalah kawasan laut," ujar Supartono.

TNTC, kata dia, merupakan taman laut terluas di Indonesia yang dua per tiga kawasannya berada dalam wilayah administratif Kabupaten Teluk Wondama (Papua Barat), dan sisanya masuk dalam wilayah Kabupaten Nabire (Papua Tengah).

Pihaknya rutin mengedukasi masyarakat di sekitar TNTC agar erpartisipasi dalam setiap kegiatan konservasi demi menjaga keseimbangan dan kelestarian ekosistem laut maupun darat.

Baca juga: TNTC: Tradisi Sasi model konservasi berbasis kearifan lokal

 

Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2024