Jakarta (ANTARA) - Samsung Electronics Co. mengungkap produk kulkas hibrida baru yang menggunakan elemen semikonduktor dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk meningkatkan efisiensi energi dan kinerja.

Menurut siaran Yonhap pada Kamis (20/6), kulkas Bespoke AI Hybrid mengadopsi metode pendinginan hibrida yang menggabungkan modul Peltier dengan kompresor tradisional.

Modul Peltier atau modul termoelektrik adalah perangkat kontrol termal yang memberikan efek pemanasan dan pendinginan serta menjaga suhu permukaan pada target yang ditentukan.

Modul ini biasanya digunakan pada barang kecil seperti pendingin portabel dan lemari es minibar, tetapi jarang dipakai pada peralatan yang lebih besar karena efisiensi dayanya biasanya lebih rendah.

Baca juga: Samsung hadirkan Bespoke Refrigerator untuk pasar Indonesia

Samsung Electronics menyampaikan bahwa produk kulkas hibrida barunya merupakan lemari es berukuran besar pertama yang menggunakan modul Peltier untuk pendinginan.

"Kami mengembangkan jenis pendingin baru untuk lemari es di mana kompresor dan semikonduktor bekerja sama seperti mobil hibrida untuk mencapai efisiensi optimal," kata Wakil Presiden Samsung Electronics Wee Hoon.

"Saya rasa tidak ada produk serupa di luar negeri," kata dia.

Perusahaan menyatakan bahwa sistem pendingin hibrida mengurangi konsumsi daya lemari es, salah satu peralatan rumah tangga yang paling haus daya.

Selama pengoperasian normal, kompresor inverter AI berfungsi sendiri untuk menjaga konsumsi energi tetap konstan.

Ketika energi dalam jumlah besar diperlukan -- seperti pada puncak penggunaan es di musim panas atau ketika sejumlah besar makanan baru ditambahkan -- modul Peltier akan aktif untuk menghasilkan pendinginan yang cepat dan efisien.

Selain itu, algoritma AI yang dibangun dengan pembelajaran mesin mengoptimalkan pengoperasian dengan membedakan antara bukaan pintu rutin dan situasi yang memerlukan pendinginan maksimum.

Samsung Electronics menekankan bahwa kulkas hibrida barunya dapat meningkatkan efisiensi konsumsi energi 30 persen dibandingkan dengan produk berstandar tertinggi, sehingga berpotensi menghemat tagihan listrik pengguna sampai 28.000 won atau Rp332 ribu per tahun.

Baca juga: Kulkas tidak dingin? Mungkin ini penyebabnya
Baca juga: LG Indonesia bidik kenaikan penjualan kulkas premium hingga 50 persen

 

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2024