Jakarta (ANTARA) - Sukamara dan Ketapang, dua kabupaten yang berdekatan di perbatasan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat berada di kawasan perkebunan sawit.

Kondisi geografis masing-masing wilayah menimbulkan tantangan besar yang berdampak signifikan pada kualitas pendidikan dan pengembangan komunitas sekolah.

Contohnya, SD Perdana Sukamara dan SD Perdana Ketapang yang berada di dalam area perkebunan sawit milik PT Sampoerna Agro Tbk. Lokasi kedua sekolah yang berada jauh dari pusat kota membuat kegiatan pendidikan kurang terakses pada inovasi pendidikan dan pengembangan profesional guru.

Siswa juga kurang berkesempatan mengembangkan minat dan bakat mereka yang biasanya didapatkan melalui kegiatan ekstrakurikuler.

Berangkat dari kondisi tersebut Putera Sampoerna Foundation (PSF) melalui inisiatif School Development Outreach (SDO) mendukung kepedulian PT Sampoerna Agro Tbk. untuk membangun komunitas sekolah yang lebih baik dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayah operasional mereka di Sukamara dan Ketapang melalui Lighthouse School Program (LSP).

Sebagai salah satu implementasi tanggung jawab sosial perusahaan, PT Sampoerna Agro Tbk menjalankan LSP melalui Yayasan Perdana Medika Cemerlang yang kemudian bermitra dengan PSF.

Kemitraan ini dijalin dengan tujuan agar LSP bisa mencapai peningkatan kualitas sekolah secara holistik dan intensif, serta mewujudkan sistem manajemen sekolah yang akuntabel.

Sejak dimulai pada tahun 2022 hingga saat ini, LSP Sukamara dan Ketapang telah menjangkau 20 guru dan 399 siswa dari kedua sekolah. Mereka telah menerima berbagai materi pelatihan dan pendampingan yang juga ditujukan kepada manajemen sekolah, serta orang tua siswa.

Menyadari keterbatasan akses dan inovasi pendidikan juga keinginan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di SD Perdana Sukamara dan SD Perdana Ketapang, pada tahun 2022, PT Sampoerna Agro memulai kemitraan dengan PSF dan berkomitmen mengembangkan kualitas sumber daya manusia melalui sektor pendidikan dengan menjalankan LSP.

Melalui LSP, PSF-SDO berupaya mewujudkan sistem manajemen sekolah yang akuntabel, didukung oleh guru berkualitas yang menggunakan Kurikulum Merdeka.

"Kami berharap, program ini mampu memberikan imbas lebih luas lagi ke seluruh wilayah Sukamara dan Ketapang dan pada akhirnya mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia lewat sektor pendidikan,” ujar Agastya Yogiswara Wahyudyatmika, Head of Implementation PSF-SDO.

Pelaksanaan LSP oleh PSF-SDO dan dukungan PT Sampoerna Agro berhasil memberikan dampak signifikan kepada komunitas pendidikan di Sukamara dan Ketapang.

Kepala SD Perdana Sukamara, Krisdiana, berhasil menjadi Kepala Sekolah Berprestasi se-Kabupaten Sukamara dan Cut Maharani menjadi Guru Berprestasi se-Kabupaten Sukamara.

Sementara di SD Perdana Ketapang, semakin banyak guru muda yang tertarik untuk mengajar dan turut berkontribusi meningkatkan kualitas pendidikan bagi para siswa di sekolah tersebut.

Para siswa juga mengalami proses pembelajaran yang lebih bermakna dan kritis dengan pendekatan Projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5), serta penerapan metode dan pendekatan pembelajaran yang beragam.

Dengan intervensi yang tepat sasaran, siswa merasakan perubahan signifikan dalam pengalaman belajar dan mengembangkan keterampilan berpikir ilmiah melalui pendekatan FIDS dalam P5.

Kemampuan komunikasi siswa juga meningkat dengan adanya pendampingan pengembangan soft skill. Lebih jauh lagi, siswa juga berkesempatan untuk mengasah minat dan bakat, baik akademis maupun non-akademis, melalui kegiatan ekstrakurikuler yang terstruktur, sehingga meningkatkan minat belajar siswa melalui pendekatan yang beragam dan menyenangkan.

Festival After School

Menutup tahun kedua pelaksanaan LSP, PSF-SDO bersama SD Perdana Sukamara dan SD Perdana Ketapang mengadakan perayaan dengan menyelenggarakan rangkaian acara Festival After School Program yang terdiri dari pameran, pertunjukan sains, tari, dan Bahasa Inggris, serta seminar orang tua yang diadakan pada 20-22 Juni 2024.

Acara itu sebagai ajang berbagi praktik baik kepada komunitas sekolah, sekaligus menjadi wadah refleksi untuk melanjutkan LSP tahun ketiga yang lebih berdampak.

Agar dapat menjangkau penerima manfaat di masing-masing wilayah, maka rangkaian kegiatan diputuskan untuk dilaksanakan di beberapa lokasi, yaitu Balai Pelatihan Guru Kabupaten Sukamara, SD Perdana Sukamara, dan SD Perdana Ketapang.

Mengusung tema “Berkarya dalam Keragaman Kreativitas Siswa Merdeka”, kegiatan itu bertujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menampilkan hasil After School Programme (tari, eksperimen sains, dan Bahasa Inggris). Lebih jauh lagi, melalui kegiatan itu diharapkan komunitas sekolah di Sukamara dan Ketapang mampu melaksanakan kegiatan serupa secara mandiri di masa yang akan datang.

Hadir pada kegiatan Festival After School Programme di Balai Pelatihan Guru Kabupaten Sukamara, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukamara, Abu Tholib, yang mengapresiasi pelaksanaan LSP di Sukamara dan mendukung PSF-SDO dan PT Sampoerna Agro.

"Luar biasa! Sungguh rasa terima kasih yang tak terhingga kepada PSF juga PT Sampoerna Agro Tbk atas sumbangsih kepada sektor pendidikan di Sukamara sejak tahun 2022," ujarnya.

Dia atas nama pemerintah daerah mengharapkan 56 persen dari guru di area kebun Sukamara yang sudah diberdayakan dan dilatih nantinya meningkat hingga 100 persen. Kemudian juga tindak lanjut dari kegiatan itu bisa disampaikan langsung kepadanya agar bisa didukung sepenuhnya.

Bahkan dia sudah berdiskusi, tahun ini juga akan diadakan APBD perubahan, karena sudah waktunya pihaknya fokus pada peningkatan pendidikan sehingga pelaksanaan LSP bisa berlanjut.

Dia berharap, akan ada lebih banyak kegiatan yang melibatkan guru dan siswa dari sekolah lainnya, juga seluruh kegiatan yang sudah diimbas akan dimonitoring timbal baliknya.

Pembentukan sekolah mercusuar

Saat ini, pelaksanaan LSP di Sukamara dan Ketapang telah memasuki tahap pemberdayaan (empowerment stage), sebuah tahapan di saat sekolah siap melaksanakan sistem yang telah dibentuk pada tahun sebelumnya.

PSF-SDO memberikan materi pelatihan dan dilanjutkan dengan pendampingan yang dapat diadopsi menjadi sebuah sistem kerja untuk pembenahan manajemen sekolah, peningkatan kompetensi guru, pendalaman pemahaman siswa, serta partisipasi aktif orang tua.

Materi-materi yang diberikan oleh PSF-SDO antara lain: kebijakan pembelajaran dan asesmen di sekolah; pelaksanaan pembelajaran aktif, menyenangkan (PAKEM), berdiferensiasi; dan P5 bagi para guru yang bertujuan untuk menguatkan literasi dan numerasi melalui lingkungan fisik, sosio-afektif, dan akademik sesuai dengan implementasi Kurikulum Merdeka.

Bagi para siswa, terdapat Leadership Camp yang bertujuan menumbuhkan jiwa kepemimpinan para siswa. Sementara itu untuk orang tua secara berkala diadakan pameran dan seminar.

PSF-SDO bersama PT Sampoerna Agro dan dengan dukungan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sukamara dan Ketapang mengembangkan LSP sebagai wujud perhatian terhadap kualitas sumber daya manusia sekitar di sektor pendidikan yang tidak hanya meningkatkan kompetensi guru dan memberikan pembelajaran bermakna kepada siswa, tetapi juga meningkatkan sistem manajemen sekolah sesuai standar nasional, serta memberikan edukasi lebih lanjut kepada orang tua.

Tulus Sihombing, General Manager PT Sampoerna Agro Tbk. mengatakan siswa yang bersekolah di SD Perdana Sukamara maupun SD Perdana Ketapang tidak hanya berasal dari keluarga karyawan kami, tetapi juga masyarakat sekitarnya, sehingga kehadiran LSP menjadi sebuah kontribusi yang luar biasa bagi pengembangan anak-anak yang berada di sana.

"Saya berharap ini menjadi program yang berkelanjutan pada jenjang SMP, SMA, dan seterusnya. Melalui kemitraan ini pula, tahun lalu kami mencari anak berbakat yang nantinya dapat beasiswa agar memberikan manfaat lebih luas lagi ke masyarakat di sekitar Sukamara,” tutur Tulus.

Putera Sampoerna Foundation merupakan institusi bisnis sosial dengan fokus pada pengembangan pendidikan, sejak 2001 telah menjalankan berbagai inisiatif.

Selain di Sukamara dan Ketapang, LSP juga dilaksanakan di Baubau, Sulawesi Tenggara; dan LSP Berasrama di Kediri, Jawa Timur.

Dalam kurun waktu 23 tahun sejak berdiri, PSF telah mengembangkan banyak program, yaitu TLC, LSP, Guru Binar, Program Organisasi Penggerak, Ekosistem Pendidik Profesional. Hampir semua program berjalan dengan adanya kemitraan dengan pihak lainnya yang memiliki semangat yang sama.

Bagi PSF-SDO, kolaborasi yang terjalin dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun lembaga atau perusahaan, menjadi sebuah bukti bahwa kepedulian terhadap peningkatan pendidikan di Indonesia selalu menjadi perhatian utama.

Keterbukaan berbagai pihak untuk bersama-sama mengimplementasikan program-program pendidikan adalah sebuah langkah berkelanjutan demi mendukung peningkatan pendidikan di Indonesia yang menjadi mercusuar menerangi sekitarnya.

Pewarta: Erafzon Saptiyulda AS
Editor: Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA 2024