Penginapan ini menjadi pelengkap sejumlah fasilitas lain di tempat wisata yang dikelola mandiri oleh aparatur pemerintahan setempat melalui badan usaha milik desa (BUMDes) setelah wilayah itu ditetapkan menjadi desa wisata oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi.
"Pengunjung sering bertanya apakah ada penginapan. Saat ini baru dua cottage yang dibangun, dari rencana lima unit untuk tahap awal. Fondasi untuk tiga cottage lain juga sudah siap," kata Kepala Desa Kertarahayu Rudi Catur Pribadi di Cikarang, Sabtu.
Baca juga: Menjelajahi Gua Karst Batu Putih dan Batu Tumpuk di Bulungan
Ia menyatakan penginapan ini dilengkapi dengan sejumlah fasilitas seperti pendingin ruangan serta televisi. Kehadiran fasilitas tambahan ini diharapkan mampu menambah jumlah pengunjung objek wisata alam tersebut.
"Respons pengunjung sangat positif, banyak yang bertanya kapan jadi, ingin merasakan sensasi menginap bersama keluarga," katanya.
"Soal harga penginapan belum kami tentukan, masih fokus menyelesaikan pembangunan dulu. Yang pasti sangat terjangkau," ucapnya.
Baca juga: Wali Kota Medan targetkan investasi Medan Zoo mulai Juni
Objek wisata Kampoeng Kita Kabupaten Bekasi ini menawarkan panorama alam dengan pemandangan hamparan areal persawahan dikelilingi pepohonan yang menciptakan suasana asri.
Beberapa bangunan di area objek wisata ini didesain menyerupai budaya Bali dengan gapura khas serta pepohonan yang dililit sarung bermotif warna hitam-putih, mirip suasana di Pulau Dewata.
Di lokasi ini pengunjung dapat menikmati sejumlah fasilitas yang ditawarkan mulai dari kolam renang, taman anak, spot foto eksotis, serta sejumlah wahana permainan seperti flying fox, perahu kayuh, hingga permainan bola sehingga cocok untuk berlibur bersama keluarga.
Selain ramah anak, objek wisata Kampoeng Kita juga menawarkan beragam kuliner khas Betawi yang bisa dinikmati para orangtua mulai dari aneka pepes, sambal, urap, sayur sop, hingga olahan ikan dan ayam.
Pengunjung bebas mengambil nasi, lalapan, dan sambal sepuasnya serta memilih lauk sesuai selera. Semua hidangan disajikan secara prasmanan.
"Kami menyediakan aneka kuliner dengan variasi penyajian. Ada yang pakai gerobak, ada di area foodcourt, juga area rumah makan dan banyak saung yang kami sediakan. Bisa dibilang objek wisata ini perpaduan wisata alam, keluarga, dan wisata kuliner," kata Rudi.
Pengunjung yang datang dikenakan harga tiket terjangkau yakni Rp10.000. Tempat ini dibuka mulai pukul 07.00-18.00 WIB dengan waktu kunjungan yang disarankan pada pagi atau sore agar dapat merasakan suasana pedesaan yang lebih sejuk.
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024
