Jakarta (ANTARA) - PT Alternative Media Group (AMG) menyoroti bahwa kehidupan masyarakat urban di kota-kota besar, tidak bisa lepas dari mobilitas dengan menggunakan berbagai moda transportasi publik tidak terkecuali kereta rel listrik (KRL).

“Dengan memanfaatkan tingginya volume pengguna KRL, frekuensi dan konsistensi perjalanan, serta waktu tunggu yang cukup panjang (dwell time), KCI, agensi periklanan, dan brand berpeluang untuk membangun brand awareness. Bahkan dukungan teknologi mutakhir, konsep dan penyampaian pesan yang kreatif serta kolaborasi antar kanal media akan memudahkan terciptanya relevansi, memberikan pengalaman unik dan meninggalkan kesan mendalam bagi audiens,” kata Marketing Director AMG Agung Prihambodo dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.

Agung menuturkan KRL memiliki jangkauan paling luas dan trafik pengguna paling tinggi. Dalam data PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) di awal tahun 2024, penggunaan KRL

Baca juga: City Vision bidik prospek peningkatan mobilitas pengguna kereta

Baca juga: YLKI: konsumen protes iklan rokok di KRL


Jabodetabek mengalami peningkatan yang signifikan sepanjang tahun 2023. Total volume penumpang mencapai lebih dari 290 juta, menandai kenaikan sebesar 35 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sedangkan pada hari kerja, rata-rata terdapat lebih dari 870 ribu penumpang, sementara di akhir pekan jumlahnya mencapai lebih dari 650 ribu, dengan total perjalanan mencapai 1.090 setiap harinya.

Melihat tren tersebut, ia membagikan sejumlah kiat yang dapat perusahaan sebuah merek terapkan untuk mendorong kesuksesan kampanye pemasaran dan keterlibatan target audiens di KRL.

Pertama melalui konsep kreatif, desain dan materi iklan. Dalam hal ini kreativitas yanh tinggi pada konsep dan desain iklan berperan penting dalam menarik perhatian audiens dan mendorong keterlibatan pengguna KRL dengan brand, begitu pun dengan materi iklan. Materi yang ditampilkan harus mampu menawarkan manfaat yang relevan dan menghibur, sehingga dapat memenuhi ekspektasi pengguna KRL akan iklan yang informatif, menarik sekaligus menginspirasi.

Dengan demikian, iklan tersebut dapat membuat perjalanan terasa lebih menyenangkan dan memberikan nilai tambah bagi komunitas pengguna KRL.

Kedua yakni kolaborasi multiplatform yang menjadi kompetisi baru. Hal ini berkontribusi besar terhadap keberhasilan kampanye pemasaran. Kampanye tidak hanya akan hadir di satu tempat, namun bisa merambah ke stasiun dan lokasi sekitarnya, media sosial, hingga ke aplikasi digital.

Kreativitas yang didukung dengan teknologi dan kolaborasi antar platform akan mendorong keterlibatan audiens. Brand atau pengiklan dapat mengolaborasikan info real-time dengan fitur interaktif ke dalam materi iklan salah satunya kode QR.

Sehingga audiens dapat mengakses info mulai dari rute perjalanan hingga info tambahan seperti promo eksklusif, diskon, ataupunaktivitas yang diadakan. Area di sepanjang atau sekitar pelintasan KRL juga patut dipertimbangkan pengiklan untuk menyampaikan pesan yang lebih luas lagi.

“Iklan pada bagian luar badan KRL dengan desain yang atraktif akan memberikan pemandangan tidak biasa yang menyenangkan mata bagi masyarakat di luar pengguna KRL,” katanya.

Baca juga: KAI Commuter prediksi 900 ribu orang naik KRL di hari pertama kerja

Baca juga: Bamsoet ingin penyesuaian tarif KRL Jabodetabek terjangkau rakyat

Baca juga: KAI Commuter pastikan impor KRL dari China penuhi spesifikasi teknis
​​​​​​​


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2024