Xichang (ANTARA) - China pada Sabtu (22/6) meluncurkan sebuah satelit astronomi, hasil kerja sama yang erat selama hampir 20 tahun antara ilmuwan China dan Prancis.

Satelit itu untuk menangkap semburan sinar gama (gamma-ray burst) yang berkelap-kelip seperti kembang api di jangkauan terjauh alam semesta.

Administrasi Luar Angkasa Nasional China (China National Space Administration/CNSA) menjelaskan bahwa Satelit tersebut bernama Space-based Multi-band Variable Object Monitor (SVOM), diluncurkan dengan roket Long March-2C pada pukul 15.00 Waktu Beijing atau pukul 14.00 WIB dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di Provinsi Sichuan, China.

Satelit itu telah dikirim ke orbit lebih dari 600 kilometer di atas Bumi dan dirancang memiliki masa pakai lima tahun, meski para ilmuwan memperkirakan satelit tersebut dapat beroperasi hingga 20 tahun.
 
Roket Long March-2C yang mengangkut sebuah satelit astronomi, Space-based Multi-band Variable Object Monitor (SVOM), lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di Provinsi Sichuan, China, (22/6/2024). (Xinhua/Chen Haojie)
 
Roket Long March-2C yang mengangkut sebuah satelit astronomi, Space-based Multi-band Variable Object Monitor (SVOM), lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di Provinsi Sichuan, China, (22/6/2024). (Xinhua/Chen Haojie)
 
Roket Long March-2C yang mengangkut sebuah satelit astronomi, Space-based Multi-band Variable Object Monitor (SVOM), lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di Provinsi Sichuan, China, (22/6/2024). (Xinhua/Chen Haojie)

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
COPYRIGHT © ANTARA 2024