Jayapura (ANTARA) - Badan Pengelola Perbatasan dan Kerjasama (BPPK) Papua bakal melakukan verifikasi domestik di wilayah perbatasan dengan Papua Nugini (PNG) guna mengetahui secara jelas mana saja kampung yang masuk wilayah Indonesia.

Kepala BPPK Papua Suzana Wanggai di Jayapura, Minggu, mengatakan verifikasi ini akan dilakukan dalam waktu dekat yang tentunya melibatkan semua pihak termasuk keamanan.

“Verifikasi domestik ini merupakan bagian langkah penyelesaian insiden yang terjadi pada akhir Mei 2024 di Kampung Niliti, Distrik Towe, Kabupaten Keerom di mana terjadi insiden pada sejumlah guru di daerah tersebut sehingga kami mulai melakukan pendataan kepada masyarakat di seluruh perbatasan,” katanya.

Baca juga: Indonesia dan Papua Nugini perkuat kerja sama kelola perbatasan

Menurut Suzana, para guru tersebut diusir oleh tentara Papua Nugini yang sedang patroli di kampung tersebut yang berada di wilayah perbatasan RI-PNG.

“Verifikasi domestik tersebut dijadwalkan berlangsung pada Juli mendatang,” ujarnya.

Dia menjelaskan verifikasi domestik dan bersama ini adalah mekanisme yang ada di dalam aturan kerja sama RI-PNG khususnya menyangkut isu-isu yang terjadi di wilayah perbatasan kedua negara.

Baca juga: KSP minta Pemkot Jayapura perhatikan pembangunan wilayah perbatasan

"Dalam verifikasi domestik, kami akan verifikasi keberadaan titik kampung maupun penduduknya dengan begitu akan ditentukan, apakah kampungnya masuk wilayah Indonesia atau PNG,” katanya.

Sementara itu, Bupati Keerom Piter Gusbager mengatakan insiden Mei lalu merupakan yang keempat kalinya sehingga pihaknya sangat mendukung dilakukannya verifikasi domestik, dan berharap ke depan tidak ada lagi kejadian serupa.

Baca juga: Satgas Pamtas RI-PNG terus jaga stabilitas di perbatasan Papua

"Kabupaten Keerom terdapat lima lokasi yang berbatasan dengan PNG, yakni Kampung Skofro Distrik Arso Timur, Yabanda Distrik Yaffi, Bias Distrik Towe, serta Paitenda dan Akarinda Distrik Waris," katanya.

Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024