Mojokerto (ANTARA) - Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memerintahkan karyawan Bulog supaya menggalakkan kegiatan penanaman pohon, terutama di gudang-gudang yang memiliki halaman luas.

"Biasakan tanam semua mohon. Para pimpinan wilayah di setiap gudang kita, di setiap kantor kita, di setiap tempat yang masih mungkin tanam pohon," katanya di sela kegiatan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Perum Bulog dengan penanaman pohon di Bantaran Sungai Brantas, di Mojokerto, Jawa Timur, Minggu.

Ia mengatakan pohon yang ditanam memang bagusnya pohon buah, karena kalau pohon kayu nanti ada masanya akan ditebang. Namun kalau yang ditanam itu pohon buah maka buahnya yang dipanen dan pohonnya masih tetap di situ.

Baca juga: Dirut Bulog sebut "demurrage" impor beras karena faktor cuaca

"Apa hubungannya dengan tugas Bulog, kalau suhu makin tinggi maka yang jelas produktivitas tanaman pangan akan anjlok. Kemudian yang kedua, kalau lebih banyak pohon maka air akan lebih terjaga, serta kalau lebih banyak pohon aliran permukaan akan berkurang. Apalagi di sungai sebesar sungai Brantas, kalau ada pohon maka dia akan lebih mengatur meregulasi aliran," katanya.

Ia mengatakan terdapat  570 pohon yang ditanam pada kegiatan kali ini di sepanjang daerah aliran Sungai Brantas dengan jenis tanaman seperti jambu air dan sejenisnya.

"Saat ini untuk penanaman pohon masih terbatas dan akan terus usahakan untuk bisa bekerja sama supaya jumlahnya tidak terlalu sedikit. Tidak ada kata yang terlambat. Ada kalimat yang mengatakan tanamlah pohon meskipun besok kiamat," katanya.

Ia juga menceritakan jika dulu setiap akhir pekan memiliki hobi naik motor keliling di kampung-kampung sendirian dengan membawa ransel berisi satu bibit.

Baca juga: Dirut Bulog: Akuisisi beras Kamboja tak pengaruhi industri lokal

"Kemudian juga ada pacul yang bisa dilipat dan satu botol air mineral kemasan 1 liter. Begitu melihat ada kosong saja saya langsung berhenti untuk menanam pohon, entah itu tumbuh atau tidak, dan ternyata sampai dengan saat ini sudah ada sebanyak 110-an pohon yang sudah ditanam. Bahkan ada yang memiliki tinggi sampai dengan 30 meter, jenis pohon trembesi," katanya.

Ia mengatakan pohon tersebut sudah menyerap karbon pohon dan juga sudah menyuburkan tanah.

"Dengan adanya pohon tersebut bisa menghidupkan beberapa puluh cacing di tanah itu dan tanah itu menjadi lebih gembur sehingga pada saat air jatuh dia akan lebih menyerap air," katanya.

Baca juga: Mentan tak permasalahkan Bulog akuisisi perusahaan beras Kamboja

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2024