Istanbul (ANTARA) - Teroris tak dikenal menyerang beberapa lokasi, Minggu (23/6), di Republik Dagestan, Rusia, menewaskan sedikitnya enam polisi dan seorang pendeta, serta melukai 12 lainnya, para pejabat  setempat mengkonfirmasi.

Lokasi yang diserang termasuk sebuah sinagoga, dua gereja, sebuah pompa bensin pinggir jalan, dan sebuah pos pemeriksaan keamanan polisi.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri Rusia, sejumlah orang bersenjata tak dikenal menyerang kota Makhachkala dan Derbent sekitar pukul 6 sore waktu lokal.

Para penyerang menargetkan sebuah pos pemeriksaan polisi di Makhachkala, serta dua gereja dan sebuah sinagoga di Derbent, menewaskan enam petugas polisi dan melukai 12 lainnya, kata pernyataan itu.

Laporan tersebut juga menyebutkan kematian seorang pendeta dan adu tembak yang sedang berlangsung antara pasukan keamanan dan para penyerang.

Rekaman video di media sosial menunjukkan kebakaran terjadi di sinagoga di Derbent.

Sebelumnya, Shamil Khadulaev, wakil ketua komisi pemantauan publik Dagestan, mengatakan seorang pendeta dan petugas keamanan dari sebuah gereja Ortodoks di Derbent dan Makhachkala, tewas dalam serangan tersebut.

Para penyerang dilaporkan menggunakan senjata otomatis saat menyerang sinagoga, menurut Gayan Garieva, kepala layanan pers Kementerian Dalam Negeri Dagestan.

“Sekitar pukul 6 sore waktu setempat (1500GMT) di Derbent, orang tak dikenal menembakkan senjata otomatis ke sinagoga dan gereja,” katanya.

Sinagoga dan mobil polisi dilalap api dalam serangan itu, menurut laporan media lokal.

Sputnik juga melaporkan bahwa para tersangka melarikan diri dengan menggunakan Volkswagen Polo putih berplat nomor 921.

Laporan itu menambahkan bahwa hampir bersamaan, orang-orang tak dikenal menyerang sebuah pompa bensin pinggir jalan di Makhachkala.

Menanggapi serangan tersebut, pihak berwenang telah memberlakukan penjagaan keamanan di Makhachkala dan Derbent, meningkatkan upaya untuk menangkap para penyerang.

Komite Investigasi Rusia mengeluarkan pernyataan berikut: “Komite Investigasi Rusia di Republik Dagestan memulai kasus pidana berdasarkan Pasal 205 KUHP Federasi Rusia (aksi teroris) mengenai fakta serangan bersenjata di Derbent dan Makhachkala, sebagai akibatnya petugas polisi dan warga sipil terbunuh dan terluka."

Komite itu menambahkan bahwa mereka saat ini sedang menyelidiki kejadian tersebut dan menentukan siapa yang bertanggung jawab atas serangan teroris tersebut.

"Penyidik dan penyelidik forensik sudah berada di lokasi kejadian," katanya.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Rusia sebut lebih dari 120 orang terluka akibat serangan rudal Ukraina
Baca juga: AS bantah tudingan Rusia terkait teror Moskow

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
COPYRIGHT © ANTARA 2024