Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor barang konsumen nonprimer, sektor teknologi, dan sektor transportasi.

IHSG ditutup menguat 9,18 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.889,16. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,80 poin atau 0,32 persen 864,40.

"Bursa regional Asia bergerak melemah, sejumlah sentimen menjadi perhatian pasar, yang mana pelaku pasar masih dicemaskan bank sentral Amerika Serikat (AS) yang masih mempertahan suku bunga acuannya," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Hal tersebut tampaknya dilatarbelakangi pascarilis data US PMI Manufacturing naik dari sebelumnya 51,3 menjadi 51,7 dan US PMI Services naik dari sebelumnya 54,8 menjadi 55,1.

Selain itu, pelaku pasar juga menantikan rilis data inflasi Australia yang akan rilis pada pekan ini, yang mana Gubernur Reserve Bank of Australia Michelle Bullock mengungkapkan bahwa bank sentral mendiskusikan kenaikan suku bunga pada rapat terakhir.

Apabila inflasi naik melebihi ekspektasi maka akan memicu RBA untuk menaikkan suku bunga pada rapat Agustus nanti.

Dari dalam negeri, IHSG bertahan di zona hijau di tengah tekanan sentimen negatif dari eksternal.

Bank Indonesia (BI) mencatatkan bahwa likuiditas perekonomian pada Mei 2024 tumbuh lebih tinggi tercatat sebesar Rp8.965,9 triliun atau tumbuh sebesar 7,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,9 persen (yoy).

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang konsumen non-primer yang naik 2,19 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor transportasi yang masing-masing naik sebesar 1,38 persen dan 0,85 persen.

Sedangkan, tiga sektor turun yaitu sektor properti yang turun paling dalam minus 0,79 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor keuangan yang masing-masing turun minus 0,41 persen dan 0,07 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu DIVA, MHKI, FILM, SMLE, dan LABA. Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan terbesar SBAT, NICL, TRON, GRIA, MKAP.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 863.698 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 19,33 miliar lembar saham senilai dengan Rp9,62 triliun.

Sebanyak 312 saham naik, 247 saham menurun, dan 224 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 208,10 poin atau 0,54 persen ke 38.804,60, indeks Hang Seng melemah 0,80 poin atau 0,00 persen ke 18.027,71, indeks Shanghai melemah 35,03 poin atau 1,17 persen ke 2.963,10, dan indeks Strait Times menguat 8,11 poin atau 0,25 persen ke 3.314,13.

Baca juga: IHSG diprediksi variatif seiring sentimen domestik dan global
Baca juga: IHSG Senin dibuka melemah 2,50 poin
Baca juga: Jajaran Direksi BRI kembali borong saham hingga miliaran rupiah

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024