Brussel (ANTARA) - Mantan Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Fabrizio Hochschild menekankan betapa pentingnya kerja sama global untuk mengidentifikasi kepentingan bersama dan mencegah konflik, seraya menyoroti kepemimpinan China dalam proses tersebut.

"Kita hidup di dunia yang semakin terfragmentasi dengan polarisasi yang semakin lebar antara timur dan barat, utara dan selatan," kata Hochschild dalam sebuah sesi wawancara eksklusif dengan Xinhua. Dia menambahkan bahwa jalinan kerja sama di antara negara-negara besar yang menentang polarisasi kini menjadi sangat penting.

"Dengan memusatkan perhatian pada sisi positif dari jalinan kerja sama, kita dapat mengatasi risiko dan hambatan secara lebih lebih baik," kata dia.
 
Para karyawan bekerja di bengkel cerdas Lightning optoelektronik Co, Ltd. di Kabupaten Anxi, Quanzhou, Provinsi Fujian, China tenggara pada 16 Juni 2023. (Xinhua/Liu Yongzhen)  


Hochschild mengatakan bahwa keberhasilan China dalam pengentasan kemiskinan, yang "luar biasa" dan merupakan "pencapaian monumental", dapat menghadirkan manfaat yang nyata bagi negara-negara lain melalui kerja sama.  Oleh karena itu, Hochschild menekankan perlunya kerja sama agar kembali terjalin, terutama pada bidang-bidang teknologi baru.

Hochschild menggarisbawahi peran signifikan China dalam perekonomian global, sembari mengutip bahwa China merupakan eksportir terbesar di dunia sekaligus salah satu mitra dagang terbesar Eropa. China, kata dia, adalah perekonomian terbesar kedua di dunia dan terus berkembang dengan laju yang lebih cepat dibandingkan dengan mayoritas perekonomian-perekonomian industri lainnya.

Ekspor peralatan energi hijau China, kata dia, sangat penting dalam membantu negara-negara lain untuk memelihara atau mendorong transisi menuju penggunaan energi bersih.

"Hal yang mengkhawatirkan adalah ini (peran China) dipandang bukan sebagai kompetisi yang sehat dengan elemen kerja sama, namun lebih sebagai ancaman, dengan diberlakukannya hambatan perdagangan dan tarif," kata Hochschild.
 
   Foto udara yang diambil pada 10 Oktober 2023 ini menunjukkan Desa Shibadong di Xiangxi Tujia dan Prefektur Otonomi Miao, Provinsi Hunan, China tengah. (Xinhua/Chen Sihan)


Oleh karena itu, Hochschild menekankan perlunya kerja sama kembali terjalin, terutama pada bidang-bidang teknologi baru

"Kerja sama diperlukan untuk memberlakukan perlindungan yang memadai terkait teknologi baru," kata dia.

"Teknologi tidak mengenal perbatasan, sehingga kerja sama internasional dalam hal penyusunan norma dan kebijakan sangatlah penting," ucapnya menambahkan.

Dia mengatakan bahwa ekspor peralatan energi hijau China sangat penting dalam membantu negara-negara lain untuk memelihara atau mendorong transisi menuju penggunaan energi bersih. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Indra Arief Pribadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024