Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) RI melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memberikan kesempatan kepada jamaah haji lansia dan berisiko tinggi untuk melakukan tanazul atau pengajuan pulang lebih cepat dari jadwal yang seharusnya.

"Hal ini berdasarkan informasi dari tenaga kesehatan bahwa jamaah (yang) dimaksud harus dipulangkan sesegera mungkin, karena kondisi kesehatan yang butuh penanganan intensif di tanah air," kata Anggota Media Center Haji (MCH) Kemenag RI Widi Dwinanda dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Baca juga: Inovasi layanan lansia dinilai permudah jamaah melakukan ibadah haji

Widi menyebutkan ada dua cara pengajuan tanazul. Pertama, PPIH Kelompok Terbang (Kloter) atau PPIH Arab Saudi bisa menyampaikan beberapa nama jamaah haji yang akan di-tanazul-kan.

"Kedua, jamaah haji bisa mengajukan secara tertulis kepada bagian pemulangan di PPIH Daker Makkah maupun Madinah dengan mencantumkan alasan tanazul-nya," kata dia.

Selanjutnya, kata Widi, PPIH akan memverifikasi alasan yang diajukan, apakah cukup dijadikan sebagai dasar jamaah yang dimaksud dapat di-tanazul-kan atau tidak.

Baca juga: Kemenag: Jamaah haji yang meninggal tetap dapat air zamzam

Selain itu, lanjutnya, PPIH mencatat sebanyak 8.297 haji yang terbagi ke dalam 21 kloter diterbangkan ke tanah air pada hari ini.

PPIH, kata Widi, juga mencatat hingga kini terdapat sebanyak 234 haji Indonesia yang wafat.

Seiring cuaca Makkah yang cukup panas, kata dia, PPIH mengimbau jamaah haji untuk beribadah dan shalat wajib di masjid-masjid yang ada di hotel atau sekitar hotel.

Baca juga: Kemenag: 14 asrama haji siap sambut kepulangan jamaah

"Bagi jamaah yang akan kembali ke tanah air agar dapat bersiap sebaik mungkin, khususnya menjaga kondisi kesehatan dengan makan yang teratur, menjaga asupan nutrisi dan istirahat yang cukup," ucap Widi.

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024