Jakarta (ANTARA) - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan, pihaknya menyakini target pertumbuhan kredit 2024 sebesar 9-11 persen dapat tercapai didukung dengan fungsi intermediasi perbankan yang berjalan baik.

"Target pertumbuhan kredit yang ditetapkan OJK pada awal tahun pada rentang 9-11 persen kami pandang masih sesuai dengan proyeksi dan target RBB (rencana bisnis bank) yang disampaikan oleh bank serta sejalan dengan fungsi intermediasi perbankan yang berjalan baik sejauh ini," kata Dian di Jakarta, Selasa.

Dalam Webinar Pertumbuhan Kredit di Tengah Ancaman Risiko Global, Dian menuturkan proyeksi pertumbuhan kredit tersebut diperkirakan dapat dicapai sebagaimana terlihat dari undisbursed loan yang meningkat 10,60 persen dari tahun sebelumnya yang berarti perbankan telah mengalokasikan rencana penyaluran kredit ke depan.

"Secara umum perbankan masih optimistis dengan proyeksi penyaluran kredit pada tahun 2024 yang sejalan dengan pencapaian atau realisasi pertumbuhan kredit pada April 2024 dengan tren NPL yang akan menurun hingga akhir tahun," ujarnya.

Adapun untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), kredit pada UMKM yang masih berpotensi meningkat dengan "committed undisbursed loan" yang naik 4,32 persen dari tahun sebelumnya.

Baca juga: Dinilai unggul, OJK: Pangsa pasar perbankan syariah tumbuh 7,38 persen

Penyaluran kredit kepada UMKM diyakini dapat menjadi pendorong perekonomian karena tingginya daya serap tenaga kerja sektor UMKM.

OJK berkoordinasi dengan otoritas lain seperti Bank Indonesia maupun kementerian dan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten terkait untuk terus mendorong pertumbuhan kredit UMKM.

"Perlu diperhatikan bahwa penyaluran kredit UMKM harus disertai pembenahan manajemen risiko mengingat risikonya yang relatif lebih tinggi dibandingkan kredit lainnya," tuturnya.

Non-performing loan (NPL) kredit UMKM tercatat sebesar 4,26 persen pada April 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan rasio NPL perbankan secara agregat.

Meski demikian, perbankan juga telah mengantisipasi risiko tersebut dengan pencadangan yang cukup tinggi di mana coverage CKPN UMKM terhadap total kredit NPL UMKM mencapai angka 137,37 persen.

Baca juga: BI: Pembiayaan perbankan syariah tumbuh 14,07 persen pada Mei 2024

Baca juga: OJK: Literasi keuangan syariah naik menjadi 39,11 persen

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2024