Penajam Paser Utara (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PSU), Provinsi Kalimantan Timur, bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV dan Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) telah menangani banjir yang terjadi di Kecamatan Sepaku.

Lokasi yang tergenang banjir di Kecamatan Sepaku, jelas Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun di Penajam, Selasa, jauh dari kawasan inti pusat pemerintahan Kota Nusantara, ibu kota negara baru Indonesia.
 
Banjir yang terjadi itu tidak mengganggu pelaksanaan pembangunan Kota Nusantara yang sedang melakukan percepatan, lanjut dia, untuk mengejar target upacara peringatan Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia yang dijadwalkan dilaksanakan di ibu kota negara baru Indonesia pada 17 Agustus 2024.
 
Pemerintah kabupaten bersama BWS dan Satgas IKN langsung melakukan penanganan, ia menimpali lagi, dengan melakukan normalisasi Sungai Sepaku dan menggunakan mesin pompa untuk mengurangi genangan air agar kondisi normal kembali.
 
"Dengan penanganan yang  dilakukan bersama BWS dan Satgas IKN itu, banjir cepat surut," tambahnya.
 
Baca juga: Kementerian PUPR percepat penyelesaian SPAM Sepaku untuk air minum IKN
 
Dapur umum juga sudah disiapkan Dinas Sosial Kabupaten Penajam Paser Utara di lokasi tergenang banjir di Kecamatan Sepaku yang masuk kawasan Kota Nusantara itu.

Banjir menggenangi sejumlah wilayah permukiman di Kecamatan Sepaku itu, akibat tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir, dan terbatasnya saluran air.
 
"Banjir di RT 01 dan RT 02 sudah surut, dan untuk RT 03 harus digunakan mesin pompa untuk kurangi genangan air," ujarnya.

Sejumlah warga yang tempat tinggal atau rumah masih tergenang air sudah dievakuasi ke lokasi yang aman, kata dia lagi, dan tidak ada korban jiwa pada bencana banjir itu.
 
Puluhan rumah warga di Kecamatan Sepaku di sekitar Intake Sepaku prasarana penyediaan air bersih ibu kota negara baru Indonesia terendam banjir pada Senin (24/24) dini hari sekitar pukul 04.00 WITA, akibat tingginya curah hujan.
 
"Bencana banjir yang terjadi itu dipastikan tidak mengganggu pekerjaan proyek pembangunan Kota Nusantara, dan banjir sudah ditangani dengan cepat," kata Makmur Marbun.

Baca juga: Tagana siapkan 1.500 nasi bungkus bagi pengungsi banjir Parigi Moutong

Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2024